JAKARTA. Kisruh pembangunan Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang belum terungkap jelas. Pemerintah Provinsi DKI menunggu hasil audit, dan mengancam sanksi tegas bila terbukti ada penyelewengan. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, hasil audit BPK, BPKP, dan Inspektorat Pemprov DKI akan menentukan nasib proyek itu. Jika kemudian hari hasil audit itu menemukan adanya penyelewengan anggaran, atau mark up harga dan pengurangan volume kerja, Basuki tak segan menyeret pelakunya ke jalur hukum. "Kalau ditemukan, pasti BPK atau BPKP akan melaporkannya ke KPK. Itu urusan bagian hukum," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (24/4). Dalam kesempatan itu, Basuki membantah bila mandeknya proyek itu disebabkan karena ada pemotongan anggaran yang dilakukannya.
Basuki: Bila ada korupsi proyek JLNT, penjarakan!
JAKARTA. Kisruh pembangunan Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang belum terungkap jelas. Pemerintah Provinsi DKI menunggu hasil audit, dan mengancam sanksi tegas bila terbukti ada penyelewengan. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, hasil audit BPK, BPKP, dan Inspektorat Pemprov DKI akan menentukan nasib proyek itu. Jika kemudian hari hasil audit itu menemukan adanya penyelewengan anggaran, atau mark up harga dan pengurangan volume kerja, Basuki tak segan menyeret pelakunya ke jalur hukum. "Kalau ditemukan, pasti BPK atau BPKP akan melaporkannya ke KPK. Itu urusan bagian hukum," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (24/4). Dalam kesempatan itu, Basuki membantah bila mandeknya proyek itu disebabkan karena ada pemotongan anggaran yang dilakukannya.