JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bus kota terintegrasi busway (BKTB) tercipta untuk memenuhi kebutuhan warga kelas menengah ke atas. Rute yang diciptakan pun strategis dengan warga yang bermukim di perumahan elite, yakni Pantai Indah Kapuk (PIK)-Monas dan Tanah Abang-Kalibata."(Warga) kelas menengah ini enggak akan pernah bisa dan mau untuk naik bus yang sudah tua," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Jumat (7/2/2014). Dengan keberadaan BKTB, Basuki berharap warga kelas menengah ke atas mau beralih menggunakan transportasi massal.Apabila Pemprov DKI berhasil mendorong para konsumen kendaraan pribadi beralih menggunakan BKTB, Basuki berkeyakinan kemacetan ibu kota akan terminimalisir. Kebiasaan menggunakan transportasi umum, dibangun dengan paling tidak mewajibkannya sekali dalam sepekan atau sebulan.Satu unit BKTB dapat mengangkut 35 orang. Dengan 30 unit yang dioperasikan langsung di dua rute itu, ada kapasitas 1.050 penumpang. Itu dengan asumsi seluruh penumpang naik dari lokasi pemberangkatan dan turun di akhir rute saja.BKTB dijadwalkan beroperasi pukul 05.00 hingga 23.00 WIB. Tahun lalu, Pemprov DKI Jakarta telah meremajakan sebanyak 346 bus sedang yang difungsikan untuk BKTB dan 310 bus transjakarta. Tahun ini, target DKI dapat memenuhi 3.000 bus sedang dan 1.000 transjakarta.Namun, di dalam APBD yang telah disahkan DPRD DKI hanya sekitar 2.500 bus sedang dan 700 transjakarta yang dapat dibeli. Bus dengan spesifikasi yang baik dan dilengkapi pendingin udara, jaminan keamanan, dan kenyamanan itu diyakini dapat menarik warga perumahan untuk beralih menggunakan BKTB maupun transjakarta.Sementara bus-bus yang berusia tua akan dihancurkan maupun diperbaiki untuk selanjutnya dijadikan sebagai angkutan malam hari (amari). Basuki berjanji akan terus mempromosikan BKTB dan transjakarta kepada teman-temannya yang menetap di pemukiman elite.Basuki berharap, angkutan massal DKI dapat menjadi pilihan utama bertransportasi. Kendati demikian, dia juga belum dapat memastikan apakah pada Jumat pekan depan dia masih tetap akan menumpang BKTB untuk menuju Balaikota Jakarta. "Kalau saya dari rumah ke kantor, lebih efisien pakai mobil pribadi. Karena 25 menit sudah sampai kantor bisa sambil makan," aku Basuki.Terintegrasi dan berspesifikasi bus transjakartaKepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan bus BKTB merupakan transportasi massal alternatif bagi warga Jakarta. Bus akan masuk ke dalam perumahan-perumahan yang ada di kawasan elite di dua rute tersebut.BKTB terintegrasi dengan empat koridor bus transjakarta, yakni koridor I (Blok M-Kota) dan Koridor 12 (Pluit-Tanjung Priok) untuk rute Pluit-Monas, serta Koridor I dan Koridor IX (Pinangranti-Pluit). Spefisikasi BKTB yang beroperasi menggunakan mesin full dedicated CNG engine untuk otomotif.BKTB juga menerapkan minimal standar emisi yang memenuhi EPA/CARB Certification atau standar EURO II dan konsumsi bahan bakar spesifik maksimal 300 gram per kWh. Di dalam bus tersedia 20 bangku dengan kapasitas maksimal 35 penumpang.Jenis lantai BKTB adalah high deck seperti bus Transjakarta karena menyesuaikan dengan halte bus transjakarta. Begitu juga dengan akses pintu ada dua pintu geser kanan kiri dan dua pintu sebelah kiri.Rute pertama, PIK-Monas, akan melalui 28 halte bus. Halte-halte itu adalah Fresh Market-Ruko Cordova-RS PIK-Suaka Margasatwa-Sekolah Penabut-Jembatan Muara Angke-Green Bay Pluit-Pantai Mutiara-SMKN 54-Landmark-Sekolah-Pakin-Gedong Panjang-Museum Fatahillah-Kota-Glodok-Olimo-Mangga Besar-Sawah Besar-Harmoni-Monas- Balai Kota-Gambir-Tugu Tani-Telkom-Balai Kota-Monas.Rute kedua, Tanah Abang-Kalibata akan melalui 26 halte. Rincian halte yang dilintasi adalah halte Tanah Abang-Jatibaru-Abdul Muis-Monas-BI-Sarinah-Bundaran HI-Tosari-Dukuh Atas-Setiabudi-Karet-Bendungan Hilir-Semanggi-LIPI-Jamsostek-Kuningan Barat-Tegal Parang-Pancoran Barat-Pancoran-Perdatam-Masjid An Nuur-Pengadegan Barat-STEKPI-Transmigrasi-Kalibata City-TMP Kalibata. (Kurnia Sari Aziza)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Basuki: Kelas menengah tak akan mau naik bus tua
JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bus kota terintegrasi busway (BKTB) tercipta untuk memenuhi kebutuhan warga kelas menengah ke atas. Rute yang diciptakan pun strategis dengan warga yang bermukim di perumahan elite, yakni Pantai Indah Kapuk (PIK)-Monas dan Tanah Abang-Kalibata."(Warga) kelas menengah ini enggak akan pernah bisa dan mau untuk naik bus yang sudah tua," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Jumat (7/2/2014). Dengan keberadaan BKTB, Basuki berharap warga kelas menengah ke atas mau beralih menggunakan transportasi massal.Apabila Pemprov DKI berhasil mendorong para konsumen kendaraan pribadi beralih menggunakan BKTB, Basuki berkeyakinan kemacetan ibu kota akan terminimalisir. Kebiasaan menggunakan transportasi umum, dibangun dengan paling tidak mewajibkannya sekali dalam sepekan atau sebulan.Satu unit BKTB dapat mengangkut 35 orang. Dengan 30 unit yang dioperasikan langsung di dua rute itu, ada kapasitas 1.050 penumpang. Itu dengan asumsi seluruh penumpang naik dari lokasi pemberangkatan dan turun di akhir rute saja.BKTB dijadwalkan beroperasi pukul 05.00 hingga 23.00 WIB. Tahun lalu, Pemprov DKI Jakarta telah meremajakan sebanyak 346 bus sedang yang difungsikan untuk BKTB dan 310 bus transjakarta. Tahun ini, target DKI dapat memenuhi 3.000 bus sedang dan 1.000 transjakarta.Namun, di dalam APBD yang telah disahkan DPRD DKI hanya sekitar 2.500 bus sedang dan 700 transjakarta yang dapat dibeli. Bus dengan spesifikasi yang baik dan dilengkapi pendingin udara, jaminan keamanan, dan kenyamanan itu diyakini dapat menarik warga perumahan untuk beralih menggunakan BKTB maupun transjakarta.Sementara bus-bus yang berusia tua akan dihancurkan maupun diperbaiki untuk selanjutnya dijadikan sebagai angkutan malam hari (amari). Basuki berjanji akan terus mempromosikan BKTB dan transjakarta kepada teman-temannya yang menetap di pemukiman elite.Basuki berharap, angkutan massal DKI dapat menjadi pilihan utama bertransportasi. Kendati demikian, dia juga belum dapat memastikan apakah pada Jumat pekan depan dia masih tetap akan menumpang BKTB untuk menuju Balaikota Jakarta. "Kalau saya dari rumah ke kantor, lebih efisien pakai mobil pribadi. Karena 25 menit sudah sampai kantor bisa sambil makan," aku Basuki.Terintegrasi dan berspesifikasi bus transjakartaKepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan bus BKTB merupakan transportasi massal alternatif bagi warga Jakarta. Bus akan masuk ke dalam perumahan-perumahan yang ada di kawasan elite di dua rute tersebut.BKTB terintegrasi dengan empat koridor bus transjakarta, yakni koridor I (Blok M-Kota) dan Koridor 12 (Pluit-Tanjung Priok) untuk rute Pluit-Monas, serta Koridor I dan Koridor IX (Pinangranti-Pluit). Spefisikasi BKTB yang beroperasi menggunakan mesin full dedicated CNG engine untuk otomotif.BKTB juga menerapkan minimal standar emisi yang memenuhi EPA/CARB Certification atau standar EURO II dan konsumsi bahan bakar spesifik maksimal 300 gram per kWh. Di dalam bus tersedia 20 bangku dengan kapasitas maksimal 35 penumpang.Jenis lantai BKTB adalah high deck seperti bus Transjakarta karena menyesuaikan dengan halte bus transjakarta. Begitu juga dengan akses pintu ada dua pintu geser kanan kiri dan dua pintu sebelah kiri.Rute pertama, PIK-Monas, akan melalui 28 halte bus. Halte-halte itu adalah Fresh Market-Ruko Cordova-RS PIK-Suaka Margasatwa-Sekolah Penabut-Jembatan Muara Angke-Green Bay Pluit-Pantai Mutiara-SMKN 54-Landmark-Sekolah-Pakin-Gedong Panjang-Museum Fatahillah-Kota-Glodok-Olimo-Mangga Besar-Sawah Besar-Harmoni-Monas- Balai Kota-Gambir-Tugu Tani-Telkom-Balai Kota-Monas.Rute kedua, Tanah Abang-Kalibata akan melalui 26 halte. Rincian halte yang dilintasi adalah halte Tanah Abang-Jatibaru-Abdul Muis-Monas-BI-Sarinah-Bundaran HI-Tosari-Dukuh Atas-Setiabudi-Karet-Bendungan Hilir-Semanggi-LIPI-Jamsostek-Kuningan Barat-Tegal Parang-Pancoran Barat-Pancoran-Perdatam-Masjid An Nuur-Pengadegan Barat-STEKPI-Transmigrasi-Kalibata City-TMP Kalibata. (Kurnia Sari Aziza)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News