JAKARTA. Produsen alas kaki PT Sepatu Bata Tbk (BATA) berencana menambah 15 - 20 toko sampai akhir tahun. Selain itu, perusahaan akan meningkatkan portofolio penjualan produk non-alas kaki untuk mengejar target pertumbuhan bisnis sampai akhir tahun nanti hingga 20%. Targetnya, porsi penjualan alas kaki dan non-alas kaki masing-masing menjadi 90% dan 10%. Demikian kata Hatta Tutuko, Direktur BATA, Jumat (27/6).Sepanjang tahun ini, BATA berencana menambah sekitar 58 - 63 toko di seluruh Indonesia. "Kami akan buka di daerah-daerah yang masih bisa digarap lebih maksimal, di kisaran Jabodetabek," imbuh Fabio Bellini, Direktur BATA.Sejak awal tahun sampai akhir Mei, perusahaan sudah menambah 43 toko. Hingga akhir triwulan I, perusahaan sudah punya 551 pengecer. Selain itu, perusahaan juga meremajakan dan memperbarui toko yang sudah ada. Sayangnya, perusahaan enggan membeberkan nilai investasi dari pembukaan toko-toko tersebut dan total belanja modal tahun ini. Yang pasti, pembukaan toko menggunakan dana modal tahun ini.Target marketSaat ini, target market alias pasar BATA sebesar 55% menyasar alas kaki dan non-alas kaki wanita. Sisanya, produk pria dengan merek Bata Ambasador. Produk-produk BATA yang menyasar kalangan wanita kelas menengah ke atas bermerek Marie Claire. Sementara pria menengah ke atas, mengusung brand Bata Ambasador.Perusahaan memiliki pabrik sepatu di Purwakarta. Adapun kapasitas produksinya mencapai 6 juta pasang per tahun. Utilitas produksi sudah 100%. Bahan baku produksi 90% dari dalam negeri. "Kami hanya impor beberapa bahan baku yang tidak tersedia di Indonesia," terang Fabio.Untuk produk non alas kaki, perusahaan akan menjual kaos kaki, kacamata, ikat pinggang. Produk-produk itu diperoleh dari kemitraan perusahaan dengan pelaku-pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) dalam negeri.Catatan saja, pada 2013, BATA mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 902,45 miliar. Nilai ini tumbuh 20,09% dari 2012 yang hanya Rp 751,44 miliar. Dengan target 20%, artinya sepanjang 2014, perusahaan mengincar pendapatan Rp 1,08 triliun.Pendapatan itu terdiri dari penjualan domestik sebesar Rp 857,99 miliar atau 95,1% dari porsi penjualan. Sisanya, Rp 44,46 miliar atau 4,9% dari penjualan disumbangkan oleh ekspor. Negara tujuan ekspor perusahaan adalah ke sister company di Malaysia, Singapore dan Amerika Latin. "Kami fokus dalam negeri. Ekspor cuma kepada sister company," ujar Fabio.Berdasarkan laporan keuangannya, triwulan I 2014 perusahaan mencatat penjualan bersih Rp 206,44 miliar. Angka penjualan ini naik 21,14% dari periode yang sama tahun lalu Rp 170,41 miliar. Namun, pendapatan ekspor mereka turun dari Rp 8,27 miliar di kuartal I 2013, menjadi Rp 2,99 miliar pada periode yang sama tahun ini. Sementara penjualan domestik naik, dari Rp 162,13 miliar menjadi Rp 203,45 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BATA tambah 15-20 toko lagi
JAKARTA. Produsen alas kaki PT Sepatu Bata Tbk (BATA) berencana menambah 15 - 20 toko sampai akhir tahun. Selain itu, perusahaan akan meningkatkan portofolio penjualan produk non-alas kaki untuk mengejar target pertumbuhan bisnis sampai akhir tahun nanti hingga 20%. Targetnya, porsi penjualan alas kaki dan non-alas kaki masing-masing menjadi 90% dan 10%. Demikian kata Hatta Tutuko, Direktur BATA, Jumat (27/6).Sepanjang tahun ini, BATA berencana menambah sekitar 58 - 63 toko di seluruh Indonesia. "Kami akan buka di daerah-daerah yang masih bisa digarap lebih maksimal, di kisaran Jabodetabek," imbuh Fabio Bellini, Direktur BATA.Sejak awal tahun sampai akhir Mei, perusahaan sudah menambah 43 toko. Hingga akhir triwulan I, perusahaan sudah punya 551 pengecer. Selain itu, perusahaan juga meremajakan dan memperbarui toko yang sudah ada. Sayangnya, perusahaan enggan membeberkan nilai investasi dari pembukaan toko-toko tersebut dan total belanja modal tahun ini. Yang pasti, pembukaan toko menggunakan dana modal tahun ini.Target marketSaat ini, target market alias pasar BATA sebesar 55% menyasar alas kaki dan non-alas kaki wanita. Sisanya, produk pria dengan merek Bata Ambasador. Produk-produk BATA yang menyasar kalangan wanita kelas menengah ke atas bermerek Marie Claire. Sementara pria menengah ke atas, mengusung brand Bata Ambasador.Perusahaan memiliki pabrik sepatu di Purwakarta. Adapun kapasitas produksinya mencapai 6 juta pasang per tahun. Utilitas produksi sudah 100%. Bahan baku produksi 90% dari dalam negeri. "Kami hanya impor beberapa bahan baku yang tidak tersedia di Indonesia," terang Fabio.Untuk produk non alas kaki, perusahaan akan menjual kaos kaki, kacamata, ikat pinggang. Produk-produk itu diperoleh dari kemitraan perusahaan dengan pelaku-pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) dalam negeri.Catatan saja, pada 2013, BATA mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 902,45 miliar. Nilai ini tumbuh 20,09% dari 2012 yang hanya Rp 751,44 miliar. Dengan target 20%, artinya sepanjang 2014, perusahaan mengincar pendapatan Rp 1,08 triliun.Pendapatan itu terdiri dari penjualan domestik sebesar Rp 857,99 miliar atau 95,1% dari porsi penjualan. Sisanya, Rp 44,46 miliar atau 4,9% dari penjualan disumbangkan oleh ekspor. Negara tujuan ekspor perusahaan adalah ke sister company di Malaysia, Singapore dan Amerika Latin. "Kami fokus dalam negeri. Ekspor cuma kepada sister company," ujar Fabio.Berdasarkan laporan keuangannya, triwulan I 2014 perusahaan mencatat penjualan bersih Rp 206,44 miliar. Angka penjualan ini naik 21,14% dari periode yang sama tahun lalu Rp 170,41 miliar. Namun, pendapatan ekspor mereka turun dari Rp 8,27 miliar di kuartal I 2013, menjadi Rp 2,99 miliar pada periode yang sama tahun ini. Sementara penjualan domestik naik, dari Rp 162,13 miliar menjadi Rp 203,45 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News