Batal akuisisi, CMNP fokus ke jalan tol



JAKARTA. Rencana PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) membeli saham PT Merpati Nusantara Airlines dan Bank Mutiara akhirnya tak terealisasi. CMNP mengurungkan niat membeli saham kedua perusahaan itu.

Direktur Utama CMNP Jusuf Hamka bilang, CMNP tak jadi masuk ke Merpati karena pemerintah mengurungkan niat menjual saham Merpati. Padahal, CMNP mengklaim telah mendapat tawaran dari pihak Merpati.

Jusuf juga memastikan rencana mengakuisisi Bank Mutiara batal. Menurut dia, saat ini, Badan Pengusahaan Jalan Tol (BPJT) belum mengizinkan CMNP untuk memiliki lini bisnis lain. "Tidak diizinkan BPJT dan ada masalah lainnya," ujar dia, pekan lalu.


Padahal, rencana tersebut telah melambungkan harga saham CMNP. Bahkan, Bursa Efek Indonesia memasukkan saham CMNP dalam daftar Unusual Market Activity (UMA). Ini karena sejak 27 Mei-7 Juni harga CMNP naik 86,17% jadi Rp 3.500.

Jusuf mengatakan, saat ini, CMNP sedang fokus mengembangkan proyek jalan tol. CMNP juga telah menyiapkan opsi pendanaan. Dia mengatakan, kebutuhan dana untuk pengembangan jalan tol di tahun ini mencapai Rp 5 triliun.

Dana tersebut salah satunya untuk proyek jalan tol Depok-Antasari yang membutuhkan dana Rp 3 triliun-Rp 4 triliun. Pada tahap pertama, proyek itu membutuhkan dana Rp 1,2 triliun.

CMNP, awalnya, akan menerbitkan obligasi dan sukuk ijarah Rp 1,2 triliun untuk mendanai proyek itu. Namun, dalam agenda rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPLB) yang akan dilaksanakan 24 Juni, CMNP ingin mengubah rencana itu.

Jusuf menjelaskan, agenda tersebut bukan untuk membatalkan tapi memundurkan rencana penerbitan obligasi dari awalnya semester I menjadi semester II. Sebab, CMNP ingin meningkatkan peringkat obligasi mereka. Saat ini, CMNP mendapat peringkat A- dari Pefindo. Jusuf cemas, obligasi ini kurang menarik bagi investor karena peringakt yang rendah.

Apalagi, CMNP ingin menambah emisi obligasi menjadi Rp 2 triliun-Rp 2,5 triliun. Jusuf bilang, kebutuhan dana untuk menyelesaikan proyek jalan tol cukup besar.

Untuk itu, CMNP kini tengah mencari pinjaman perbankan demi menutupi sebagian kebutuhan dana. Jusuf mengatakan, sudah ada satu bank pemerintah yang bersedia memberikan fasilitas kredit hingga Rp 3 triliun. CMNP juga akan menerbitkan saham baru senilai Rp 1,5 triliun-Rp 2 triliun.

Namun, Jusuf mengaku, CMNP mengutamakan penerbitan obligasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana