Batal ke Malaysia, Jaya Ancol ke Solo



JAKARTA. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk mulai bergerak memperbesar semua lini bisnisnya. Perusahaan berkode saham PJAA ini sudah menyiapkan dana sekitar Rp 980 miliar untuk melancarkan ekspansi tersebut.

Dana tersebut akan dialokasikan untuk semua proyek di Jakarta dan Solo. Proyek-proyek itu meliputi properti, tempat rekreasi, dan jalan tol. Budi Karya Sumadi, Direktur Utama Pembangunan Jaya Ancol, menjelaskan, perusahaan akan membangun satu hotel baru di kawasan Ancol.

Nilai investasi hotel yang direncanakan memiliki 10 lantai ini mencapai Rp 250 miliar. Targetnya, hotel kelar dibangun tahun depan. Hotel yang terdiri dari 310 unit kamar ini akan dilengkapi sejumlah fasilitas. Misalnya, tiga restoran, pusat kebugaran, wedding suttle, dan hall yang bisa menampung hingga 500 orang. Tarif sewa hotel bintang empat ini akan dibanderol mulai Rp 1 juta per kamar per malam. "Tahun ini, keperluan dana sekitar Rp 100 miliar," kata Budi kepada KONTAN, Selasa, (23/4). Adapun sisanya digelontorkan pada tahun depan.


Selain hotel, PJAA akan menambah 40 unit hingga 60 unit town house double decker. Sebelumnya, PJAA sudah membangun 60 unit town house di Jakarta Utara.

Luas bangunan per unit 300 (m²) dan harga berkisar Rp 5 miliar-Rp 5,5 miliar per unit. Proyek ini ditaksir akan memakan dana Rp 100 miliar.Budi menambahkan, PJAA juga mengeluarkan dana Rp 50 miliar untuk mengembangkan Dunia Fantasi (Dufan) Indoor. Perusahaan akan mengubah wahana Rama Sinta seluas 1,5 hektare (ha) menjadi konsep Ice Age. Targetnya, Agustus 2013, wahana ini sudah bisa dinikmati para pengunjung Dufan.

Batal ke Malaysia

Di saat yang sama, PJAA juga akan membangun promenade (jalan di pinggir pantai) sepanjang delapan meter. Nilai investasi proyek ini sekitar Rp 50 miliar. Proyek yang mulai dikerjakan akhir tahun 2012 ini diperkirakan akan rampung akhir tahun 2013.

Selain Jakarta, PJAA juga tengah bersiap menggarap taman hiburan di Solo. Saat ini, Budi bilang, pihaknya sedang dalam tahap finalisasi masterplan dan mengurus perizinan. "Kalau perizinan rampung tahun ini, bisa langsung kita mulai dan selesai tahun depan," jelas Budi.

Proyek ini bernilai sekitar Rp 100 miliar. Konsep taman bermain di Jawa Tengah ini, lanjut Budi, kemungkinan akan berbeda dengan yang ada di Taman Impian Jaya Ancol. Pasalnya, PJAA harus menyesuaikan daya beli masyarakat di sana. "Bisa jadi water park atau kebun binatang," imbuh Budi.

Asal tahu saja, selain menggarap proyek di dalam negeri, PJAA berniat berpartisipasi membangun theme park di negeri jiran, Malaysia. Namun, hal itu urung dilakukan Jaya Ancol. Manajemen PJAA menilai, proyek itu tidak menguntungkan bagi perusahaannya. Oleh karena itu, kata Budi, PJAA fokus membesarkan bisnis di domestik.

Tidak hanya proyek properti dan taman hiburan, PJAA pun masuk ke bisnis jalan tol. Perusahaan itu akan ikut membangun ruas jalan tol Bekasi-Ancol sepanjang 11 kilometer. Di proyek senilai Rp 10 triliun itu, PJAA memiliki 10% saham dan menyetor investasi Rp 100 miliar. PJAA juga turut serta berinvestasi di proyek jalan tol Tanjung Priok. Kepemilikan PJAA di konsorsium ini sebesar 30%. Nilai proyeknya sekitar Rp 400 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Amailia Putri