Batal masuk pasar modal, Muamalat tak ekspansif



JAKARTA. PT Bank Muamalat dipastikan tak akan agresif menyalurkan pembiayaan tahun ini. Penyebabnya adalah batal melakukan Secondary Public Offering (SPO) dan right issue.

"Kami harus menjaga pertumbuhan dan tak terlalu ekspansif," jelas Direktur Keuangan Muamalat, Hendiarto, kepada KONTAN, Jumat, (28/6). Tadinya, Muamalat berharap dapat menerima tambahan modal sekitar Rp 2 triliun-Rp 2,4 triliun. Bank syariah pertama di Indonesia ini menargetkan pembiayaan tumbuh 40% bila SPO dan right issue ini jadi berlangsung. Namun karena tak memiliki cukup modal lebih besar, Muamalat merasa pembiayaannya hanya akan naik sekitar 30%. Jika jadi melakukan right issue, ia meyakini rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) Muamalat akan menjadi 17%. Saat ini, CAR Muamalat yaitu 12,7%. Tapi sebagai dampak mundurnya waktu right issue, ia menyebut posisi tersebut akan menurun hingga ke level 11% dengan pertumbuhan pembiayaan. Sebelumnya, Muamalat menyatakan akan menunda aksi korporasi tersebut karena melihat kondisi pasar yang bergejolak. Hal tersebut dikarenakan tekanan atas nilai tukar Rupiah akibat keluarnya dana asing dan juga kekhawatiran meningkatnya inflasi, yang telah membuat investor menahan diri untuk berinvestasi di pasar modal. Hendiarto menyebut, Muamalat akan terus memantau kondisi pasar. Ia berharap, SPO dan right issue Muamalat dapat berjalan sekitar kuartal keempat tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: