Batalkan Penjualan Saham Senilai Rp 37 Triliun, Kemunduran Besar Bagi Adani



KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Taipan India Gautam Adani membatalkan penjualan saham perusahaan andalannya senilai US$ 2,5 miliar atau sekitar Rp 37,06 triliun (kurs Rp 14.827) dalam pembalikan dramatis pada Rabu (1/2). 

Hal ini dipicu tuduhan dari short seller's Hindenburg Research bahwa taipan India tersebut menggunakan suaka pajak luar negeri yang tidak semestinya dan manipulasi harga saham. Tuduhan tersebut membuat miliaran dolar lebih nilai saham Adani menguap.

Penarikan penawaran saham Adani Enterprises menandai kemunduran yang mengejutkan bagi Adani, miliarder putus sekolah yang kekayaannya meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir sejalan dengan nilai saham bisnisnya.


Baca Juga: Gautam Adani Resmi Kehilangan Gelar Orang Terkaya di Asia

"Hari ini pasar tidak dapat diprediksi, dan harga saham kami telah berfluktuasi sepanjang hari. Mengingat keadaan luar biasa ini, dewan direksi merasa bahwa melanjutkan masalah ini tidak akan benar secara moral," kata Adani.

Ia menambahkan bahwa neraca perusahaannya sangat sehat dengan arus kas yang kuat dan aset yang aman. Dan pihaknya memiliki rekam jejak yang sempurna dalam melunasi hutang perusahaan. 

"Keputusan ini tidak akan berdampak pada operasi kami saat ini dan rencana masa depan," tambah miliarder itu dalam sebuah pernyataan kepada Indian exchanges.

Adani, yang bisnis globalnya mencakup pelabuhan, bandara, pertambangan, semen, dan listrik, berjuang untuk menstabilkan perusahaannya dan mempertahankan reputasinya.

Baca Juga: Kekayaan Orang Terkaya Asia Gautam Adani Menguap Rp 508 Triliun Hanya Dalam 3 Hari

"Setelah pasar stabil, kami akan meninjau strategi pasar modal kami," tambahnya.

Sebuah laporan pada 24 Januari 2023 lalu telah memicu erosi senilai US$ 86 miliar dalam kapitalisasi pasar dari tujuh perusahaan Adani Group yang terdaftar. Pada hari Rabu, sehari setelah penjualan saham Adani ditutup, saham perusahaan grupnya anjlok, dengan saham Adani Enterprises anjlok 28% dan lainnya juga mengalami penurunan tajam.

Sebuah laporan oleh Hindenburg Research minggu lalu menuduh penggunaan yang tidak benar oleh suaka pajak lepas pantai dan manipulasi saham oleh Grup Adani.

Baca Juga: Orang Terkaya Asia Gautam Adani Terlempar dari Daftar 10 Orang Terkaya Dunia

Ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang utang yang tinggi dan valuasi tujuh perusahaan Adani yang terdaftar.

Adani Group telah membantah tuduhan tersebut, dengan mengatakan tuduhan short-seller tentang manipulasi saham tidak memiliki dasar dan berasal dari ketidaktahuan hukum India. Grup tersebut selalu membuat pengungkapan peraturan yang diperlukan, tambahnya.

Editor: Noverius Laoli