KONTAN.CO.ID - NEY YORK.
Start Up co-working space WeWork urung melakukan aksi penawaran umum perdana atau
intial public offering. Mengutip
Reuters pada Selasa (1/10), induk perusahaan WeWork, The We Company telah mengajukan permohonan untuk menarik rencana IPO WeWork. Langkah ini diambil seminggu setelah penggulingan pendiri WeWork Adam Neumann dari posisi
chief executive officer (CEO).
Baca Juga: Senjata hipersonik memicu perlombaan senjata baru Rusia, China dan AS Penarikan prospektus IPO WeWork menandakan berakhirnya upaya pencarian modal perusahaan dalam jangka pendek. Hal ini memungkinkan penerus Neumann untuk melanjutkan pencarian dana dengan perputaran keuangan perusahaan tanpa mengungkapkan informasi kepada publik. Pembatalan rencana IPO ini juga berdampak pada imbal hasil obligasi perusahaan yang merosot ke rekor terendah. Perusahaan yang didukung oleh SoftBank ini gagal membangkitkan minat para investor yang khawatir tentang kerugian yang terus meningkat. Langkah ini memunculkan kekhawatiran dengan model bisnis
co-working space yang mengambil sewa jangka panjang dan menyewakannya kembali untuk ruang kerja dalam jangka pendek. Selain itu, para ahli menunjukkan bahwa pemberhentian Neumann dari peran CEO dan mengatasi masalah tata kelola tidaklah cukup. Mereka juga menilai model bisnis
co-working space tidak mungkin berkembang selama krisis ekonomi. Menurut prospektus IPO yang diajukan sebelumnya pada bulan September lalu, We Company memiliki kas sekitar US$ 2,5 miliar pada 30 Juni. Adapun pendapatannya meningkat dua kali lipat menjadi hampir US$ 1,8 miliar pada tahun 2018.
Namun, kerugiannya juga melonjak lebih dari dua kali lipat menjadi US$ 1,9 miliar.
Baca Juga: Polling: Dukungan rakyat Amerika untuk pemakzulan Trump naik menjadi 45% Keputusan untuk membatalkan penjualan saham publik juga akan menekan WeWork untuk mendapatkan pendanaan alternatif. Mengingat kesepakatan pinjaman dari bank senilai US$ 6 miliar, bergantung pada penjualan saham setidaknya mencapai US$ 3 miliar. Analis telah memproyeksikan bahwa WeWork akan membakar beberapa miliar dolar selama beberapa tahun ke depan. Oleh sebab itu, perlu bagi WeWork untuk terus mengumpulkan investasi baru dengan penilaian yang menguntungkan.
Editor: Tendi Mahadi