KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian mendorong Batam menjadi pusat pengembangan kluster industri elektronik yang bernilai tambah tinggi. Hal ini sebagai upaya mensubtisusi industri kapal yang lesu. Dalam kunjungan kerja di Batam, Kepulauan Riau, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan hingga sekarang yang telah berkembang di Batam merupakan industri berbasis perkapalan, yang juga mensuplai marine offshore. Sektor ini terpengaruh dengan siklus harga perminyakan. Dengan merosotnya harga minyak mentah dunia beberapa waktu lalu, pertumbuhan sektor industri galangan kapal di Batam sempat menurun. “Saat ini, pertumbuhan perekonomian Batam hanya 2%. Untuk itu, kami tengah memacu daya saing industri berbasis elektronik. Selain itu, yang juga menjadi potensi adalah industri maintenance, repair, and overhaul (MRO),” papar Airlangga dalam keterangan pers, Minggu (15/4).
Batam berpotensi menjadi pusat kluster industri elektronik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian mendorong Batam menjadi pusat pengembangan kluster industri elektronik yang bernilai tambah tinggi. Hal ini sebagai upaya mensubtisusi industri kapal yang lesu. Dalam kunjungan kerja di Batam, Kepulauan Riau, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan hingga sekarang yang telah berkembang di Batam merupakan industri berbasis perkapalan, yang juga mensuplai marine offshore. Sektor ini terpengaruh dengan siklus harga perminyakan. Dengan merosotnya harga minyak mentah dunia beberapa waktu lalu, pertumbuhan sektor industri galangan kapal di Batam sempat menurun. “Saat ini, pertumbuhan perekonomian Batam hanya 2%. Untuk itu, kami tengah memacu daya saing industri berbasis elektronik. Selain itu, yang juga menjadi potensi adalah industri maintenance, repair, and overhaul (MRO),” papar Airlangga dalam keterangan pers, Minggu (15/4).