JAKARTA. Investasi di Batam masih dirasa tidak kompetitif. Pengusaha di sana merasakan ketidakpastian hukum maupun tersendatnya sejumlah perizinan dan pelayanan umum lainnya. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepulauan Riau, Cahya menyatakan Badan Pengelola (BP) Batam kerap kali membuat kebijakan dan aturan yang membuat investor malah mundur. Ia mencontohkan sejumlah kebijakan seperti kenaikan tarif uang wajib tahunan otorita (UWTO), menaikkan tarif pelabuhan dan bandara, kemudian fasilitas umum seperti rumah sakit. Belum lagi masalah lain terkait macetnya sejumlah birokrasi investasi. "Pimpinan BP (Badan Pengelola) Batam yg baru sering membuat kebijakan maupun statement yang justru membuat investor semakin ragu masuk ke Batam," kata Cahya pada KONTAN, Rabu (26/4).
Batam semakin tak ramah investor
JAKARTA. Investasi di Batam masih dirasa tidak kompetitif. Pengusaha di sana merasakan ketidakpastian hukum maupun tersendatnya sejumlah perizinan dan pelayanan umum lainnya. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepulauan Riau, Cahya menyatakan Badan Pengelola (BP) Batam kerap kali membuat kebijakan dan aturan yang membuat investor malah mundur. Ia mencontohkan sejumlah kebijakan seperti kenaikan tarif uang wajib tahunan otorita (UWTO), menaikkan tarif pelabuhan dan bandara, kemudian fasilitas umum seperti rumah sakit. Belum lagi masalah lain terkait macetnya sejumlah birokrasi investasi. "Pimpinan BP (Badan Pengelola) Batam yg baru sering membuat kebijakan maupun statement yang justru membuat investor semakin ragu masuk ke Batam," kata Cahya pada KONTAN, Rabu (26/4).