JAKARTA. Badan Tenaga Nuklir Indonesia (Batan) tahun ini akan melakukan studi kelayakan atau feasibility study untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Kalimantan Timur. Saat ini Batan sudah menggandeng Pemerintah Provinsi Kaltim. Kepala Biro Hukum, Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama BATAN Totti Tjipto Sumirat menyatakan pada semester II tahun ini, lembaganya memulai survei kelayakan untuk mengetahui lokasi daerah di Kaltim yang cocok untuk dibangun PLTN. Studi itu akan mencakup letak geografis, cuaca, dan potensi permintaan listrik di Kaltim. Meski demikian, studi ini tidak mencakup potensi bahan baku uranium di Kalimantan Timur. "Karena untuk satu PLTN saja tidak dibutuhkan penambangan uranium. Cukup diimpor. Tapi ke depannya bisa saja menggunakan uranium dari tambang lokal," kata Totti, Kamis (19/3).
Batan gandeng Kaltim studi listrik nuklir
JAKARTA. Badan Tenaga Nuklir Indonesia (Batan) tahun ini akan melakukan studi kelayakan atau feasibility study untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Kalimantan Timur. Saat ini Batan sudah menggandeng Pemerintah Provinsi Kaltim. Kepala Biro Hukum, Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama BATAN Totti Tjipto Sumirat menyatakan pada semester II tahun ini, lembaganya memulai survei kelayakan untuk mengetahui lokasi daerah di Kaltim yang cocok untuk dibangun PLTN. Studi itu akan mencakup letak geografis, cuaca, dan potensi permintaan listrik di Kaltim. Meski demikian, studi ini tidak mencakup potensi bahan baku uranium di Kalimantan Timur. "Karena untuk satu PLTN saja tidak dibutuhkan penambangan uranium. Cukup diimpor. Tapi ke depannya bisa saja menggunakan uranium dari tambang lokal," kata Totti, Kamis (19/3).