JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperlebar batas bawah koridor suku bunga operasi moneter yang semula 100 basis point (bps) menjadi 150 bps di bawah BI rate. BI berharap, pelebaran batas bawah koridor suku bunga operasi moneter ini bisa meningkatkan transaksi melalui Pasar Uang Antar Bank (PUAB). "Kita harapkan volume transaksi di PUAB bisa lebih likuid," kata Kepala Biro Humas BI Difi Johansyah, Kamis (8/9).Ia menjelaskan, dalam operasi moneter ada batas bawah dan batas atas suku bunga. Di antaranya keduanya adalah BI rate. Batas atas tidak mengalami perubahan, yakni 100 bps di atas BI rate, yakni 7,75%. Sementara batas bawah dengan pelebaran ini menjadi 5,25%.Hal ini terkait dengan kecenderungan meningkatnya ekses likuiditas global. Batas bawah merupakan fasilitas yang disediakan BI untuk menampung ekses likuiditas di pasar uang. Dengan potensi besarnya aliran dana yang masuk ke Indonesia, BI berharap daripada bank menempatkan kelebihan dananya di BI, sebaiknya perbankan menyimpannya antarbank.Pasar Uang Antar Bank (PUAB) merupakan kegiatan pinjam meminjam dana jangka pendek antarbank yang dilakukan melalui jaringan komunikasi elektronis. Berdasarkan data Bloomberg, bunga overnight PUAB pada 6 September 2011 lalu ada di posisi 5,81%. Berdasarkan data mingguan BI, pada pekan keempat Juni 2011, bank BUMN meminjamkan Rp 4,9 triliun dana dan meminjam Rp 7,42 triliun dana di PUAB sore. Bank swasta devisa meminjamkan Rp 13,21 triliun dan meminjam Rp 11,81 triliun, bank swasta non devisa meminjamkan Rp 5,32 triliun dan meminjam Rp 2,13 triliun, serta bank asing dan bank campuran meminjamkan Rp 8,3 triliun dan meminjam Rp 10,39 triliun di PUAB sore pekan keempat Juni 2011.
Batas bawah suku bunga operasi diperlebar, BI berharap transaksi PUAB meningkat
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperlebar batas bawah koridor suku bunga operasi moneter yang semula 100 basis point (bps) menjadi 150 bps di bawah BI rate. BI berharap, pelebaran batas bawah koridor suku bunga operasi moneter ini bisa meningkatkan transaksi melalui Pasar Uang Antar Bank (PUAB). "Kita harapkan volume transaksi di PUAB bisa lebih likuid," kata Kepala Biro Humas BI Difi Johansyah, Kamis (8/9).Ia menjelaskan, dalam operasi moneter ada batas bawah dan batas atas suku bunga. Di antaranya keduanya adalah BI rate. Batas atas tidak mengalami perubahan, yakni 100 bps di atas BI rate, yakni 7,75%. Sementara batas bawah dengan pelebaran ini menjadi 5,25%.Hal ini terkait dengan kecenderungan meningkatnya ekses likuiditas global. Batas bawah merupakan fasilitas yang disediakan BI untuk menampung ekses likuiditas di pasar uang. Dengan potensi besarnya aliran dana yang masuk ke Indonesia, BI berharap daripada bank menempatkan kelebihan dananya di BI, sebaiknya perbankan menyimpannya antarbank.Pasar Uang Antar Bank (PUAB) merupakan kegiatan pinjam meminjam dana jangka pendek antarbank yang dilakukan melalui jaringan komunikasi elektronis. Berdasarkan data Bloomberg, bunga overnight PUAB pada 6 September 2011 lalu ada di posisi 5,81%. Berdasarkan data mingguan BI, pada pekan keempat Juni 2011, bank BUMN meminjamkan Rp 4,9 triliun dana dan meminjam Rp 7,42 triliun dana di PUAB sore. Bank swasta devisa meminjamkan Rp 13,21 triliun dan meminjam Rp 11,81 triliun, bank swasta non devisa meminjamkan Rp 5,32 triliun dan meminjam Rp 2,13 triliun, serta bank asing dan bank campuran meminjamkan Rp 8,3 triliun dan meminjam Rp 10,39 triliun di PUAB sore pekan keempat Juni 2011.