Kita semua sudah tahu, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berdampak pada meningkatnya beban biaya impor. Dampak itu tentu terasa sekali bagi pengusaha yang kerap mengimpor bahan baku untuk diproduksi dan kemudian dipasarkan untuk pasar dalam negeri. Jika bahan baku impor tersebut kembali dipasarkan di pasar luar negeri tentu saja bisa dikompensasikan. Mengingat pendapatan dalam mata uang dollar AS. Masalahnya, industri dalam negeri sangat ketergantungan terhadap pasokan bahan baku impor tersebut. Hanya sebagian kecil produk yang kemudian bisa ekspor, karena mayoritas untuk memenuhi kebutuhan domestik. Kondisi demikian yang harus diantisipasi bagaimana kelanjutan usaha industri lokal ini.
Batas toleransi 20%-30%
Kita semua sudah tahu, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berdampak pada meningkatnya beban biaya impor. Dampak itu tentu terasa sekali bagi pengusaha yang kerap mengimpor bahan baku untuk diproduksi dan kemudian dipasarkan untuk pasar dalam negeri. Jika bahan baku impor tersebut kembali dipasarkan di pasar luar negeri tentu saja bisa dikompensasikan. Mengingat pendapatan dalam mata uang dollar AS. Masalahnya, industri dalam negeri sangat ketergantungan terhadap pasokan bahan baku impor tersebut. Hanya sebagian kecil produk yang kemudian bisa ekspor, karena mayoritas untuk memenuhi kebutuhan domestik. Kondisi demikian yang harus diantisipasi bagaimana kelanjutan usaha industri lokal ini.