Batavia bidik dana kelolaan Rp 22 triliun



JAKARTA. PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen menutup tahun 2014 lalu dengan sedikit kecewa. Pasalnya, dana kelolaannya yang ditargetkan tak mampu di raih.

Associate Director Mutual Fund Sales & Marketing Batavia, Karma P Siregar mengakui bahwa pencapaian dana kelolaan Batavia tahun 2014 lebih rendah dari target awal. Sejatinya, perusahaan berharap dapat meraup dana kelolaan hingga Rp 16,5 triliun, namun realisasinya hanya sekitar Rp 15,9 triliun atau 96,36% dari target. "Sedikit lebih rendah dari target awal di Rp 16,5 triliun," pungkasnya. Alasannya, banyak investor yang memilih wait and see saat tahun politik 2014 kemarin. Meski tak mencapai target, dana kelolaan Batavia tercatat masih mengalami pertumbuhan 19,54% jika dibandingkan dengan raihan tahun 2013.

Nah di tahun ini, dengan prospek perekonomian yang lebih baik, Batavia berharap dana kelolaan kembali naik menjadi Rp 22 triliun, atau tumbuh 38,36%.


Untuk menggenjot dana kelolaan tersebut, manajemen akan mengeluarkan sejumlah produk reksadana baru. "Kami akan meluncurkan reksadana terproteksi baru untuk mengganti produk yang jatuh tempo maupun reksadana baru. Diusahakan setiap bulan," ujar Karma. Saat ini Batavia telah memiliki sekitar 60 buah reksadana, dimana mayoritas merupakan reksadana terproteksi.

Dalam menambah dana kelolaan, Batavia bakal lebih gencar menyasar investor perorangan atau ritel. Pasalnya, saat ini, 60% investor Batavia berasal institusi. Untuk mewujudkannya, Batavia akan menambah dua hingga tiga agen penjual lagi. Saat ini Batavia memiliki 13 agen penjual, yang terdiri dari 10 bank dan 3 sekuritas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan