JAKARTA. Meski dihantam berbagai masalah yang memukul bisnis, seperti penurunan harga komoditas dan kebijakan loan to value (LTV), perusahaan pembiayaan masih tetap optimistis mengarungi tahun ini. Buktinya, Batavia Prosperindo Finance dan Tifa Finance berniat menerbitkan surat utang guna mendapatkan pendanaan dalam ekspansi usaha. Batavia berencana menerbitkan obligasi pada semester I-2013 sebesar Rp 300 miliar. Dana dari penjualan surat utang ini akan digunakan untuk refinancing pinjaman dan modal kerja perusahaan. Tahun ini, Batavia Finance akan menambah beberapa kantor cabang demi mengejar target pembiayaan sampai akhir tahun sekitar Rp 1,1 triliun. Indah Mulyawan, Direktur Batavia Finance, mengatakan pihaknya akan memaksimalkan pembukaan kantor cabang untuk mendongkrak profit. "Tahun ini kami menambah empat kantor," ujarnya, Jumat (26/4).
Batavia dan Tifa mencari dana dari surat utang
JAKARTA. Meski dihantam berbagai masalah yang memukul bisnis, seperti penurunan harga komoditas dan kebijakan loan to value (LTV), perusahaan pembiayaan masih tetap optimistis mengarungi tahun ini. Buktinya, Batavia Prosperindo Finance dan Tifa Finance berniat menerbitkan surat utang guna mendapatkan pendanaan dalam ekspansi usaha. Batavia berencana menerbitkan obligasi pada semester I-2013 sebesar Rp 300 miliar. Dana dari penjualan surat utang ini akan digunakan untuk refinancing pinjaman dan modal kerja perusahaan. Tahun ini, Batavia Finance akan menambah beberapa kantor cabang demi mengejar target pembiayaan sampai akhir tahun sekitar Rp 1,1 triliun. Indah Mulyawan, Direktur Batavia Finance, mengatakan pihaknya akan memaksimalkan pembukaan kantor cabang untuk mendongkrak profit. "Tahun ini kami menambah empat kantor," ujarnya, Jumat (26/4).