JAKARTA. Membaiknya perekonomian dalam negeri membuat PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (Batavia Finance) optimistis kinerjanya bakal cerah. Tahun ini, Batavia Finance menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 36,31% menjadi Rp 22,9 miliar. "Kami optimistis bisa mencapai target karena pertumbuhan kredit yang kami targetkan sebesar Rp 555 miliar seiring pertumbuhan otomotif dan membaiknya kondisi perekonomian," kata Buntardjo Hartadi Sutanto, Direktur Utama Batavia Finance, Selasa (18/5). Sepanjang triwulan I 2010, Batavia Finance mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 123,71 miliar. Artinya, pembiayaan yang disalurkan Batavia melejit 75,05% dibanding kuartal I 2009 yang mencapai Rp 70,67 miliar. Menurut Markus Dinarto Pranoto, Direktur Pemasaran dan Operasional Batavia Finance, total pembiayaan mobil selama kuartal I 2010 mencapai 1.538 unit. Padahal, pada kuartal I 2009 lalu, pembiayaan mobil Batavia mencapai 711 unit. "Ini sudah meningkat lebih dari 100%," ujarnya. Markus bilang, Batavia Finance akan fokus menggarap pembiayaan mobil bekas yang porsinya mencapai 98% dari total pembiayaan. Sisanya, disalurkan untuk pembiayaan mobil baru. "Kami fokus menggarap mobil bekas karena bunganya cukup murah," terangnya. Dengan kinerja gemilang ini, tahun ini Batavia Finance menargetkan pendapatan sebesar Rp 125,5 miliar atau meningkat 51,39% dari pencapaian tahun lalu sebesar Rp 82,9 miliar. Untuk mendukung rencananya, Batavia Finance akan memperluas jaringan dan membenahi sistem Teknologi Informasi (TI). "Tahun ini direncanakan buka sekitar 3 cabang sehingga cabang kami menjadi 25 kantor cabang," terang Buntardjo. Untuk ekspansi tersebut, Batavia Finance harus merogoh kocek sekitar Rp 800 juta - Rp 850 juta per cabang atau total Rp 2,55 miliar. Hingga April 2010, Batavia Finance membukukan laba sebesar Rp 8,5 miliar dan pendapatan sebesar Rp 33,88 miliar. "Sampai April ini, profit kami sudah hampir 40% dari bujet," terangnya. Rencananya, tahun ini Batavia akan membagikan dividen tunai sebesar 5,9% dari laba bersih tahun buku 2009 yang mencapai Rp 16,84 miliar. Jadi, besarnya dividen untuk 1 miliar saham tersebut total Rp 1 miliar atau Rp 1 rupiah per saham. Batavia akan mengalokasikan sisa laba bersih sebagai laba ditahan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Batavia Finance Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 36,31%
JAKARTA. Membaiknya perekonomian dalam negeri membuat PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (Batavia Finance) optimistis kinerjanya bakal cerah. Tahun ini, Batavia Finance menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 36,31% menjadi Rp 22,9 miliar. "Kami optimistis bisa mencapai target karena pertumbuhan kredit yang kami targetkan sebesar Rp 555 miliar seiring pertumbuhan otomotif dan membaiknya kondisi perekonomian," kata Buntardjo Hartadi Sutanto, Direktur Utama Batavia Finance, Selasa (18/5). Sepanjang triwulan I 2010, Batavia Finance mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 123,71 miliar. Artinya, pembiayaan yang disalurkan Batavia melejit 75,05% dibanding kuartal I 2009 yang mencapai Rp 70,67 miliar. Menurut Markus Dinarto Pranoto, Direktur Pemasaran dan Operasional Batavia Finance, total pembiayaan mobil selama kuartal I 2010 mencapai 1.538 unit. Padahal, pada kuartal I 2009 lalu, pembiayaan mobil Batavia mencapai 711 unit. "Ini sudah meningkat lebih dari 100%," ujarnya. Markus bilang, Batavia Finance akan fokus menggarap pembiayaan mobil bekas yang porsinya mencapai 98% dari total pembiayaan. Sisanya, disalurkan untuk pembiayaan mobil baru. "Kami fokus menggarap mobil bekas karena bunganya cukup murah," terangnya. Dengan kinerja gemilang ini, tahun ini Batavia Finance menargetkan pendapatan sebesar Rp 125,5 miliar atau meningkat 51,39% dari pencapaian tahun lalu sebesar Rp 82,9 miliar. Untuk mendukung rencananya, Batavia Finance akan memperluas jaringan dan membenahi sistem Teknologi Informasi (TI). "Tahun ini direncanakan buka sekitar 3 cabang sehingga cabang kami menjadi 25 kantor cabang," terang Buntardjo. Untuk ekspansi tersebut, Batavia Finance harus merogoh kocek sekitar Rp 800 juta - Rp 850 juta per cabang atau total Rp 2,55 miliar. Hingga April 2010, Batavia Finance membukukan laba sebesar Rp 8,5 miliar dan pendapatan sebesar Rp 33,88 miliar. "Sampai April ini, profit kami sudah hampir 40% dari bujet," terangnya. Rencananya, tahun ini Batavia akan membagikan dividen tunai sebesar 5,9% dari laba bersih tahun buku 2009 yang mencapai Rp 16,84 miliar. Jadi, besarnya dividen untuk 1 miliar saham tersebut total Rp 1 miliar atau Rp 1 rupiah per saham. Batavia akan mengalokasikan sisa laba bersih sebagai laba ditahan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News