JAKARTA. PT Batavia Prosperindo Finance Tbk sepertinya sangat optimis menjalankan kegiatan usahanya tahun ini. Lihat saja, di tengah perlambatan pertumbuhan bisnis pembiayaan, perseroan optimis meraup laba bersih sampai sebesar Rp 70,9 miliar sampai akhir tahun nanti. Itu berarti, emiten dengan kode BPFI tersebut mengincar pertumbuhan sebesar 75% jika dibandingkan dengan realisasi akhir tahun lalu, yakni Rp 40,5 miliar. Padahal, pembiayaan barunya hanya dipatok meningkat 20,5%. Yaitu, dari Rp 833,9 miliar pada akhir tahun lalu menjadi sebesar Rp 1,005 triliun. Berdasarkan keterangan resmi perusahaan, Batavia Finance telah mempersiapkan empat strategi yang akan dilakukannya di sepanjang tahun ini. Pertama, merambah pangsa pasar baru untuk meningkatkan penetrasi pasar, caranya dengan membuka kantor-kantor cabang baru di wilayah strategis. Hingga saat ini, Batavia Finance sendiri telah memasarkan produk pembiayaan kendaraan bermotornya melalui satu kantor pusat, 44 kantor cabang dan dua kantor perwakilan. Jumlahnya diperkirakan bertambah pada tahun ini. Produk pembiayaan perseroan adalah konsumen, sewa guna usaha dan anjak piutang. Kedua, meningkatkan kualitas operasional dengan cara meningkatkan layanan pelanggan, memperbaiki proses bisnis, serta menerapkan teknologi informasi penunjang. Ketiga, memperbaiki efisiensi dan efektivitas perusahaan dan keempat, meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga kerja. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Batavia Finance incar kenaikan laba 75%
JAKARTA. PT Batavia Prosperindo Finance Tbk sepertinya sangat optimis menjalankan kegiatan usahanya tahun ini. Lihat saja, di tengah perlambatan pertumbuhan bisnis pembiayaan, perseroan optimis meraup laba bersih sampai sebesar Rp 70,9 miliar sampai akhir tahun nanti. Itu berarti, emiten dengan kode BPFI tersebut mengincar pertumbuhan sebesar 75% jika dibandingkan dengan realisasi akhir tahun lalu, yakni Rp 40,5 miliar. Padahal, pembiayaan barunya hanya dipatok meningkat 20,5%. Yaitu, dari Rp 833,9 miliar pada akhir tahun lalu menjadi sebesar Rp 1,005 triliun. Berdasarkan keterangan resmi perusahaan, Batavia Finance telah mempersiapkan empat strategi yang akan dilakukannya di sepanjang tahun ini. Pertama, merambah pangsa pasar baru untuk meningkatkan penetrasi pasar, caranya dengan membuka kantor-kantor cabang baru di wilayah strategis. Hingga saat ini, Batavia Finance sendiri telah memasarkan produk pembiayaan kendaraan bermotornya melalui satu kantor pusat, 44 kantor cabang dan dua kantor perwakilan. Jumlahnya diperkirakan bertambah pada tahun ini. Produk pembiayaan perseroan adalah konsumen, sewa guna usaha dan anjak piutang. Kedua, meningkatkan kualitas operasional dengan cara meningkatkan layanan pelanggan, memperbaiki proses bisnis, serta menerapkan teknologi informasi penunjang. Ketiga, memperbaiki efisiensi dan efektivitas perusahaan dan keempat, meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga kerja. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News