JAKARTA. Beberapa perusahaan pembiayaan tidak agresif dalam mematok laba bersih tahun ini. Perekonomian yang belum mendukung menjadi alasan utama.

Direktur Utama PT Batavia Prosperindo Finance Tbk Markus Dinarto Pranoto mengatakan, hingga akhir tahun, pihaknya menargetkan dapat menggenggam laba bersih sebesar Rp 68,8 miliar.

Angka ini hanya naik 7% dibanding pencapaian laba bersih tahun 2015 sebesar Rp 64,3 miliar. Target yang tidak muluk-muluk ini mengingat kondisi ekonomi yang belum menunjukkan perbaikan signifikan.

"Hingga Juni 2016, kami melihat bahwa market kurang begitu support. Begitupun dengan daya beli yang belum menunjukkan perbaikan berarti," ujar Markus kepada KONTAN.

Pada akhir tahun lalu, perusahaan menambah enam kantor cabang baru di antaranya di Palopo, Langsa, Rantau Prapat dan Sorong.

Dengan adanya penambahan jaringan ini, pihaknya berharap kantor cabang baru tersebut dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan booking tahun ini sekaligus juga berkontribusi terhadap perolehan laba bersih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto