JAKARTA. Demi memaksimalkan imbal hasil alias return, manajer investasi kerap menyesuaikan komposisi aset dasar reksadana saham di tengah suramnya kondisi pasar. Salah satunya, Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) yang menggemukkan porsi efek pasar uang untuk portofolio Batavia Dana Saham Optimal. Associate Director BPAM, Karma P Siregar mengatakan, mereka menjalankan dua strategi untuk menggenjot return produk tersebut. Pertama, mereka memperbesar jatah efek pasar uang. “Kalau dulu porsi saham bisa lebih dari 90%, sekarang sudah 80% lebih,” tuturnya. Menilik fund fact sheet BPAM per Juli 2015, sekitar 84,78% dari total dana kelolaan Batavia Dana Saham Optimal yang mencapai Rp 962,05 miliar diputar dalam pasar saham. Sisanya, 15,22% berupa instrumen pasar uang.
Batavia Prosperindo perbesar jatah efek pasar uang
JAKARTA. Demi memaksimalkan imbal hasil alias return, manajer investasi kerap menyesuaikan komposisi aset dasar reksadana saham di tengah suramnya kondisi pasar. Salah satunya, Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) yang menggemukkan porsi efek pasar uang untuk portofolio Batavia Dana Saham Optimal. Associate Director BPAM, Karma P Siregar mengatakan, mereka menjalankan dua strategi untuk menggenjot return produk tersebut. Pertama, mereka memperbesar jatah efek pasar uang. “Kalau dulu porsi saham bisa lebih dari 90%, sekarang sudah 80% lebih,” tuturnya. Menilik fund fact sheet BPAM per Juli 2015, sekitar 84,78% dari total dana kelolaan Batavia Dana Saham Optimal yang mencapai Rp 962,05 miliar diputar dalam pasar saham. Sisanya, 15,22% berupa instrumen pasar uang.