Batavia Siapkan Dua Reksadana Proteksi



JAKARTA. Reksadana terproteksi masih menjadi andalan dagangan para manajer investasi di tengah pasar nan tak menentu ini. Tak heran, produk reksadana ini makin banyak meluncur ke pasar. Yang terbaru dan segera meluncur adalah reksadana terproteksi racikan Batavia Prosperindo Aset Management.

Manajer investasi itu akan mengeluarkan dua produk reksadana terproteksi sekaligus. Head of Investment Batavia Prosperindo Ruddy Rahardjo mengatakan, Batavia sudah mengajukan izin efektif kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). "Sebentar lagi mungkin akan efektif," ujarnya, pekan lalu.

Kalau pernyataan efektif dari Bapepam-LK keluar, Batavia akan langsung memasarkan produk barunya itu. "Jadi tergantung dari izin Bapepam-LK," kata Ruddy.


Untuk pemasaran kedua produk reksadana terproteksi baru itu, Batavia sudah menggandeng lima bank sebagai agen penjual. Kelima bank tersebut adalah Bank Mandiri, Bank Permata, Standard Chartered Bank, UOB Buana, serta Bank Commonwealth. "Semua bank tersebut kini sedang mengajukan izin ke Bank Indonesia (BI)," tutur Ruddy.

Alasan Batavia memilih reksadana terproteksi, kata Ruddy, karena jenis reksadana ini yang saat ini paling mengundang minat pasar. Maklum, kondisi pasar modal yang masih sangat fluktuatif membuat investor sangat berhati-hati.

Nah, investor menganggap jenis reksadana terproteksi paling aman di tengah gejolak pasar modal ketimbang reksadana jenis lain. "Kami sih ikut pasar saja," paparnya.

Rudi berharap penerbitan dua reksadana baru terproteksi itu akan mendongkrak dana kelolaan Batavia. Batavia memasang target dana kelolaan sebesar Rp 200 miliar untuk satu jenis reksadana baru itu. Jadi dari dua produk baru itu, Batavia berharap dapat menjaring dana kelolaan sebesar Rp 400 miliar.

Rudi yakin target tersebut akan bisa tercapai. Sebab, Batavia sudah memiliki calon investor yang jelas yakni nasabah lima bank yang jadi agen penjual tersebut.

Sekadar tambahan informasi, total dana kelolaan reksadana Batavia hingga akhir tahun lalu mencapai sekitar Rp Rp 5,8 triliun. Pada semester kedua tahun lalu, Batavia juga meluncurkan reksadana terproteksi dalam dolar AS. Batavia memperkirakan keuntungan reksadana terproteksi dolar AS itu bisa mencapai sebesar 10%-11% setahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie