Baterai kendaraan listrik bisa menjadi sektor unggulan Aneka Tambang (ANTM)



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mendukung upaya pemerintah yang menargetkan produksi massal baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) pada 2025. Antam mendukung Indonesia menjadi produsen utama baterai, karena di negeri ini terdapat cadangan nikel yang sangat besar dan berkualitas.

Pengamat Hukum Energi dan Pertambangan Universitas Tarumanegara Ahmad Redi mengapresiasi dukungan Antam tersebut. Menurutnya, dukungan itu sangat penting dalam menyukseskan program produksi massal EV yang dicanangkan pemerintah dalam lima tahun ke depan ini. 

Redi menilai, Indonesia tidak hanya mampu menjadi produsen, tetapi juga sangat memenuhi syarat untuk menjadi pemain global dalam industri ini. “Bahan baku untuk baterai kendaraan listrik itu kita sangat kaya raya. Sehingga sudah semestinya Indonesia menjadi pemain global di sektor baterai mobil listrik ini,” kata Redi dalam keterangannya, Jumat (10/12).


Salah satu syaratnya kata dia, semua stakeholders, terutama empat BUMN yakni Antam, Industri Pertambangan Mind ID (Inalum), PT Pertamina (Persero), dan PT PLN (Persero) dapat memaksimalkan perannya masing-masing. 

Baca Juga: Harga emas Antam turun Rp 3.000 ke Rp 927.000 per gram pada hari ini (10/12)

Terlebih lagi menurutnya Antam. Perusahaan pelat merah tersebut tepat jika terlibat penuh, mengingat bahwa Antam bergerak di sektor tambang, dan menghasilkan bijih nikel yang merupakan bahan baku dari EV. Bahkan, Redi juga mendukung jika EV ini nantinya bisa menjadi leading sektor Antam.

“Menteri BUMN sudah membentuk Indonesia Battery Corporation ya. Di situ ada Mind ID, Pertamina, PLN, dan Antam. Nah, karena ini terkait dengan komoditas tambang, maka PT Antam punya legal standing karena memiliki sumber baku EV ini, sehingga ini bisa menjadi leading sector Antam, karena EV itu memang berkaitan dengan bijih nikel,” jelasnya.

Apalagi, kata Redi, yang mesti dilakukan Antam, termasuk perusahaan BUMN lainnya, adalah  bagaimana meningkatkan nilai tambah.  “Yang harus dipikirkan adalah bagaimana menciptakan nilai tambah. Saya kira Antam bisa terlibat dan memaksimalkan upaya nilai tambah ini, serta turut menjadi pemain global, karena kita punya bahan bakunya,” tambahnya. 

Redi juga menegaskan bahwa ini momentum yang sangat baik bagi bangsa ini. Sehingga jangan sampai Indonesia melepaskan momentum ini. 

Baca Juga: Grup MIND ID Turunkan Tim Tanggap Darurat dan Distribusi Bantuan untuk Semeru

“Pemerintah ya harus lebih cepat lagi geraknya, DPR juga pengawasannya harus lebih maksimal, dan tentu manajemen dan direksi dari BUMN yang terlibat, agar bekerja keras.

Jadi kita harus jadi raja baterai listrik apalagi permintaan baterai listrik ini makin hari kan makin tinggi seiring dengan meningkatnya industri mobil listrik. Jadi EV ini sudah menjadi kebutuhan otomotif sedunia ini,” tandasnya.

Editor: Noverius Laoli