Batik Air terbang perdana pakai Airbus 320 Neo



JAKARTA. Maskapai penerbangan Lion Group melalui Batik Air menerbangkan pesawat perdana pabrikan Airbus bertipe Airbus 320 Neo. Rute penerbangan pertama yang dilalui melalui bandar udara (bandara) Soekarno-Hatta Jakarta ke bandara Hang Nadim Batam.

Dalam penerbangan perdana yang tak lain joyfligt pada hari ini Jumat (21/11), Menteri Perhubungan Ignasius Jonan hadir untuk meresmikannya. "Ini adalah lembaran baru untuk Lion Group khususnya Batik Air di mana nanti tidak hanya satu tipe tapi akan mengoperasikan dua tipe pesawat sehingga kami dapat memenuhi kebutuhan pasar nasional maupun regional," ujar Rusdi Kirana, Presiden Direktur Lion Group melalui siaran pers, Jumat (21/11).

Asal tahu saja, Lion Group sudah meneken perjanjian jual-beli 234 armada pesawat dengan Airbus. Maskapai penerbangan itu memesan sejak Maret 2013.


Perinciannya, pertama Airbus 320 Neo. Lion Group memesan 109 unit. Pesawat tipe ini menggunakan mesin CFM56. Badan pesawat ini memuat 156 kursi yang terdiri dari 12 kursi kelas bisnis dan 144 kursi kelas ekonomi.

Kedua, Airbus 321. Lion Group membeli 65 armada pesawat Airbus 321 neo dan 60 armada pesawat Airbus 321 ceo.

Hanggar Batam

Dalam kesempatan yang sama, Lion Group resmi mengoperasikan penggunaan hanggar Batam Aero Technic di bawah anak perusahannya PT Batam Aero Technic. Hanggar tersebut terdiri dari empat unit yang mampu merawat 12 pesawat tipe narrow body secara bersamaan.

Namun pembangunan hanggar tersebut belum menandai rampungnya seluruh proyek hanggarnya. Pasalnya Lion Group merencanakan pembangunan dalam tiga tahap.

Pembangunan hanggar masuk dalam pembangunan tahap I. Setelah satu hanggar yang diresmikan hari ini, akan menyusul dua hanggar lagi.

Lantas pembangunan tahap II mencakup pembuatan pusat perbaikan mesin, landing gear serta gudang suku cadang. Target penyelesaian tahap ini pada 2016.

Sementara pembangunan tahap III merupakan pembangunan fasilitas pendukung lain. Kalau tak meleset, pembangunan tahap III rampung pada 2017. "Jumlah investasi yang rencananya akan tertanam kurang lebih US$ 500 juta," beber Rusdi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto