JAKARTA. Provinsi paling timur di Indonesia Raya ini tidak hanya terkenal dengan keindahan alam dan hasil bumi yang bergelimangan. Untuk urusan fesyen, tidak hanya koteka atau tenun, tetapi ada juga kain batiknya. Berbeda dengan batik dari daerah lain pada umumnya, Batik Papua banyak didominasi dengan motif burung cendrawasih yang cantik dan rumah hanoi. Tidak ketinggalan juga alat musik khas Papua, Tifa dan binatang seperti kadal dan buaya. Hananto Tedjobaskoro, pria asal Pekalongan, Jawa Tengah ini mengaku sudah melirik peluang batik Papua sejak tahun 1993. Meski bukan asli orang Papua, Hananto melihat peluangnya sangat besar karena kata Hananto yang memproduksi dan menjual batik Papua sangat sedikit. Lagipula, Hananto memang menyasar kelas menengah atas dan konsumen luar negeri sebab mereka justru yang banyak mencari. Ditemui saat pameran Inacraft di Jakarta, Hananto mengaku mulai akhir 2014 hingga sekarang Batik Papua perlahan semakin terkenal pamornya dan banyak dicari. Hananto bilang rata-rata yang membeli mengaku ingin memiliki variasi kain tradisional Indonesia sehingga tidak melulu batik Jawa atau songket Sumatera.
Batik Papua kian dicari pecinta fesyen
JAKARTA. Provinsi paling timur di Indonesia Raya ini tidak hanya terkenal dengan keindahan alam dan hasil bumi yang bergelimangan. Untuk urusan fesyen, tidak hanya koteka atau tenun, tetapi ada juga kain batiknya. Berbeda dengan batik dari daerah lain pada umumnya, Batik Papua banyak didominasi dengan motif burung cendrawasih yang cantik dan rumah hanoi. Tidak ketinggalan juga alat musik khas Papua, Tifa dan binatang seperti kadal dan buaya. Hananto Tedjobaskoro, pria asal Pekalongan, Jawa Tengah ini mengaku sudah melirik peluang batik Papua sejak tahun 1993. Meski bukan asli orang Papua, Hananto melihat peluangnya sangat besar karena kata Hananto yang memproduksi dan menjual batik Papua sangat sedikit. Lagipula, Hananto memang menyasar kelas menengah atas dan konsumen luar negeri sebab mereka justru yang banyak mencari. Ditemui saat pameran Inacraft di Jakarta, Hananto mengaku mulai akhir 2014 hingga sekarang Batik Papua perlahan semakin terkenal pamornya dan banyak dicari. Hananto bilang rata-rata yang membeli mengaku ingin memiliki variasi kain tradisional Indonesia sehingga tidak melulu batik Jawa atau songket Sumatera.