Batik Pekalongan yang Tembus Pasar Global



KONTAN.CO.ID - PEKALONGAN. Pekalongan adalah salah satu sentra batik ternama di Indonesia. Tak heran, di kota batik yang ada di Provinsi Jawa Tengah ini, banyak terdapat perajin batik. Salah satunya adalah Rizal, pemilik label batik El Java.

Berkat ketekunan Rizal, batik hasil rancangannya kini sudah bisa tembus ke pasar mancanegara. Mulai dari Singapura, Thailand, India, hingga ke Jepang.  Rizal mulai terjun di bisnis batik pada 2015 lalu. Kala itu, dia tertarik dengan batik yang memang menjadi salah satu ikon Pekalongan.  

Untuk itu, Rizal pun langsung mengikuti pelatihan batik di salah satu yayasan sosial yang ada di Pekalongan. Saat itu, proses pelatihan membatik yang Rizal ikuti masih menggunakan metode tradisional.


Satu tahun kemudian, dia memberanikan diri membuka usaha dan memproduksi batik. Lewat motif batik hasil kreasinya, Rizal secara perlahan mulai menjajakan produk batik besutannya ke beberapa toko batik yang  ada di Pekalongan.

Secara perlahan, pesanan batik dari para toko batik mulai masuk ke Rizal.

"Cara pemasarannya masih tradisional, dan ada dua toko batik yang suka dengan motif batik buatan saya," kata Rizal di Rumah Batik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), Kamis (17/10).

Baca Juga: UMKM Batik Memerlukan Ekosistem yang Kondusif dalam Pasar Digital

Setelah mendapatkan beberapa pelanggan toko batik,  Rizal pun mulai memberanikan diri untuk memperluas pasar. Kebetulan, ada program pendampingan yang Tower Bersama Infrastucture berikan. Ia pun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. 

Setelah mendapat pendampingan, Rizal mulai memperluas pemasaran produk batik El Java. Mulai dari mengikuti pameran-pameran hingga merambah ke pemasaran digital atawa online.

Beruntung, pendampingan yang Rizal dapat dari Tower Bersama membuahkan hasil. Kala pandemi Covid-19 menerjang, bisnis batik Rizal terselematkan lantaran mayoritas pemesanan batik El Java berasal dari saluran online. Kebetulan, dia baru merambah pemasaran daring melalui marketplace hingga media sosial di 2020.

Alhasil, dalam waktu yang singkat, penjualan online produk batik El Java menunjukkan hasil yang positif.  Malah, saat ini, sebagian besar omzetnya berasal dari penjualan online.

Berkat merambah kanal online inilah, produk batik El Java tidak cuma ada di toko-toko batik di Pekalongan saja, tetapi juga di daerah lainnya di Indonesia. Bahkan, penjualan batik El Java hingga ke luar negeri. 

Sampai sekarang, masih ada pembeli dari luar negeri, terutama asal Thailand yang selalu melakukan repeat order batik El Java.

Meski permintaan produk batiknya terus tumbuh, Rizal masih belum bisa menerima order dalam jumlah besar. Dia punya alasan: proses pembuatan motif batik El Java yang eksklusif membutuhkan waktu lama.

Kini, Rizal sudah membuat 50 motif batik. Dari usaha batik yang saat ini memiliki  50 karyawan ini, saban bulan, ia bisa mengantongi omzet Rp 30 juta per bulan.     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon