Batubara lesu, penjualan UNTR bisa turun 9,5%



JAKARTA. Masih lesunya harga komoditas batubara memberikan tekanan cukup kuat bagi para emiten baik yang berkaitan langsung atau tidak langsung dengan sektor tersebut. PT United Tractors Tbk (UNTR) misalnya.

Franky Kumendong, analis UOB Kay Hian Securities dalam risetnya menjelaskan, masih lesunya harga komoditas batubara akan mempengaruhi penjualan alat berat UNTR dengan merek Komatsu itu

"Kami prediksi, tahun ini UNTR hanya akan menjual 1.900 unit alat berat, turun 9,5% dibanding penjualan tahun lalu," ujar Franky, Senin (15/2).


Volume produksi batubara anak usahanya, PT Pamapersada Nusantara (Pama) juga diperkirakan turun 10% menjadi 100 juta ton tahun ini. Tentunya, hal ini juga akan mempengaruhi performa UNTR.

Belum berhenti sampai di situ, tingkat overburden dan stripping ratio perseroan tahun ini diprediksi masing-masing 677 juta bank cubic meters (bcm) dan 6,8 kali. Bandingkan dengan angka tahun lalu yang masing-masing 774 juta bcm dan 7,2 kali.

Melihat kondisi tersebut, net turn over UNTR tahun ini diprediksi sekitar Rp 46,69 triliun, turun 4% dibanding periode yag sama tahun sebelumnya. Lalu, laba bersihnya juga diperkirakan susut 33% menjadi Rp 4,94 triliun.

Tekanan dari harga batubara dan lesunya penjualan alat berat juga menipiskan margin laba bersih UNTR yang tahun ini diprediksi 10,6%. Bandingkan dengan angka tahun lalau sekitar 13,6%.

UNTR sejatinya juga memiliki proyek kerjasama power plant 2.000 MW Tanjung Jati B di Jawa Tengah bersama Sumitomo and Kansai Electric Power. Tapi, ini belum bisa menjadi katalis untuk pendapatan UNTR tahun ini," pungkas Franky.

Dia merekoemndasikan sell UNTR dengan target harga Rp 13.900 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto