JAKARTA. Perusahaan energi, PT ABM Investama Tbk (ABMM) optimistis melakoni bisnis di tahun ini. Meski harga batubara masih melempem, perusahaan menyiapkan strategi untuk mencapai kenaikan target bisnis 10% ketimbang tahun 2014 yang mencapai US$ 750 juta. Direktur dan Sekretaris Perusahaan ABMM Yovie Priadi bilang, strategi pertama yang dilakukan ABMM adalah, tidak akan jor-joran memproduksi batubara tahun ini karena harga masih murah. Tahun ini, produksi batubara perusahaan ditargetkan 7 juta ton naik ketimbang 2014 lalu 6,5 juta ton. "Meski sebenarnya kapasitas produksi kami 20 juta ton per tahun," ungkap dia, Selasa (16/6). Hingga kuartal II ini, produksi batubara ABMM sudah 3 juta ton. Saat ini cadangan batubara ABMM mencapai 520 juta ton di tambang Aceh maupun Kalimantan Selatan (Kalsel). Perinciannya: 440 juta ton di Aceh dan Kalsel sebanyak 80 juta ton. Untuk di Aceh sumberdaya batubaranya mencapai 1 miliar ton. Sementara di Kalsel, perusahaan ini masih menargetkan untuk mendapatkan cadangan lagi dengan cara mengakuisisi tambang lain di sekitar wilayah tambang.
Batubara melempem, ABM optimistis pendapatan naik
JAKARTA. Perusahaan energi, PT ABM Investama Tbk (ABMM) optimistis melakoni bisnis di tahun ini. Meski harga batubara masih melempem, perusahaan menyiapkan strategi untuk mencapai kenaikan target bisnis 10% ketimbang tahun 2014 yang mencapai US$ 750 juta. Direktur dan Sekretaris Perusahaan ABMM Yovie Priadi bilang, strategi pertama yang dilakukan ABMM adalah, tidak akan jor-joran memproduksi batubara tahun ini karena harga masih murah. Tahun ini, produksi batubara perusahaan ditargetkan 7 juta ton naik ketimbang 2014 lalu 6,5 juta ton. "Meski sebenarnya kapasitas produksi kami 20 juta ton per tahun," ungkap dia, Selasa (16/6). Hingga kuartal II ini, produksi batubara ABMM sudah 3 juta ton. Saat ini cadangan batubara ABMM mencapai 520 juta ton di tambang Aceh maupun Kalimantan Selatan (Kalsel). Perinciannya: 440 juta ton di Aceh dan Kalsel sebanyak 80 juta ton. Untuk di Aceh sumberdaya batubaranya mencapai 1 miliar ton. Sementara di Kalsel, perusahaan ini masih menargetkan untuk mendapatkan cadangan lagi dengan cara mengakuisisi tambang lain di sekitar wilayah tambang.