Batubara memacu ekspor pada neraca dagang Oktober?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja ekspor Oktober 2017 diperkirakan meningkat sehingga neraca perdagangan Indonesia masih akan surplus. Sejumlah ekonom yang dihubungi KONTAN memproyeksikan, neraca perdagangan Oktober 2017 yang akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Rabu (15/11) akan surplus lebih dari US$ 1 miliar. Pendorong utamanya adalah kenaikan ekspor non migas karena harga batubara naik.

Menurut catatan Kontan.co.id, harga batubara di bursa Eropa untuk pengiriman Desember 2017 masih dalam tren naik. Harga rata-rata pada Oktober US$ 91,26 per metrik ton, naik 2,9% dibandingkan rata-rata September US$ 88,68.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memproyeksikan, neraca perdagangan Oktober akan surplus sekitar US$ 1,3 miliar, turun dibanding surplus Oktober US$ 1,76 miliar. Surplus tersebut masih didorong oleh kinerja ekspor. Utamanya karena kenaikan harga komoditas non migas, yakni batubara. Di sisi lain, harga minyak mentah juga mulai meningkat meskipun peningkatannya terjadi mulai akhir bulan lalu.


Di sisi lain, "Impor lebih tinggi karena kenaikan harga komoditas," kata David kepada KONTAN, Senin (13/11). Namun demikian, David memperkirakan nilai impor bahan baku tak jauh berbeda dengan bulan sebelumnya. Sebab, pengusaha melihat permintaan akhir tahun tak sebesar tahun sebelumnya.

David juga memperkirakan, Indonesia akan menikmati surplus neraca perdagangan besar pada tahun ini. Ia memperkirakan sepanjang 2017, surplus neraca dagang akan mencapai US$ 14 miliar.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara juga memproyeksikan surplus neraca perdagangan bulan lalu sekitar US$ 1 miliar-US$ 1,3 miliar. Selain karena harga batubara, ekspor juga naik seiring pemulihan industri manufaktur China. "Namun perlu dicermati Oktober adalah awal mula tren kenaikan impor khususnya barang konsumsi untuk memenuhi stok jelang libur Natal dan tahun baru," kata Bhima.

Ekonom Development Bank of Singapore Gundy Cahyadi memproyeksikan kinerja ekspor dan impor tahun ini masing-masing akan tumbuh 15,5% year on year (YoY) dan 15,9% YoY. Sehingga, surplus neraca dagang Oktober bisa mencapai US$ 1,4 miliar.

Dengan alasan serupa, Ekonom Maybank Indonesia Juniman memperkirakan, surplus neraca dagang Oktober mencapai US$ 1,64 miliar dengan pertumbuhan ekspor dan impor masing-masing 15,4% YoY dan 13,92% YoY. Begitu juga dengan Ekonom Bank Permata Josua Pardede yang memperkirakan surplus neraca dagang Oktober 2017 sebesar US$ 1,71 miliar.

Lalu Ekonom Standard Chartered Indonesia Aldian Taloputra memperkirakan surplus bulan lalu sebesar US$ 1,85 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia