KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk mencetak laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 252,61 juta. Laba bersih itu menjadi yang tertinggi dalam kurun waktu lima tahun terakhir atau sejak 2013. Padahal dalam periode yang sama, pendapatan bersih 2017 sebesar US$ 1,69 miliar tidak menjadi yang tertinggi. Pendapatan tertinggi Indo Tambangraya terjadi pada tahun 2013 silam, dengan besaran US$ 2,18 miliar. Namun kala itu, laba bersihnya mentok di US$ 204,98 juta. Manajemen Indo Tambangraya mengatakan, penyokong kinerja bottom line tahun lalu adalah peningkatan harga batubara. "Kami sangat terbantu dengan kenaikan harga batubara menjadi US$ 81 per ton dari US$ 73 per ton," tutur Yulius Gozali, Direktur Keuangan PT Indo Tambangraya Megah Tbk, Jumat (23/3).
Batubara memanaskan laba Indo Tambangraya Megah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk mencetak laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 252,61 juta. Laba bersih itu menjadi yang tertinggi dalam kurun waktu lima tahun terakhir atau sejak 2013. Padahal dalam periode yang sama, pendapatan bersih 2017 sebesar US$ 1,69 miliar tidak menjadi yang tertinggi. Pendapatan tertinggi Indo Tambangraya terjadi pada tahun 2013 silam, dengan besaran US$ 2,18 miliar. Namun kala itu, laba bersihnya mentok di US$ 204,98 juta. Manajemen Indo Tambangraya mengatakan, penyokong kinerja bottom line tahun lalu adalah peningkatan harga batubara. "Kami sangat terbantu dengan kenaikan harga batubara menjadi US$ 81 per ton dari US$ 73 per ton," tutur Yulius Gozali, Direktur Keuangan PT Indo Tambangraya Megah Tbk, Jumat (23/3).