KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara ICE Newcastle untuk pengiriman Januari 2021 berada di level US$ 65,50 per ton pada penutupan Jumat (20/11). Level ini merupakan level tertinggi yang berhasil dicapai oleh batubara sepanjang tahun 2020. Sejumlah analis menilai, harga komoditas emas hitam ini memiliki potensi untuk pulih seiring membaiknya kondisi perekonomian global. Analis BNI Sekuritas Firman Hidayat mengatakan, batubara memiliki prospek jangka panjang yang positif. Dalam jangka pendek, pemerintah China diperkirakan akan secara bertahap memberikan kuota baru ke provinsi pesisir untuk mendatangkan batubara thermal asal Indonesia. Hal ini karena pembatasan China atas impor batubara asal Australia telah menyebabkan kekurangan pasokan batubara domestik. Di sisi lain, harga spot batubara naik jauh melampaui batas atas yang ditetapkan pemerintah, yakni 600 yuan per ton atau setara dengan US$ 90,7 per ton yang dianggap terlalu tinggi.
Untuk jangka menengah, grup raksasa industri sektor kelistrikan China telah menyatakan bahwa kapasitas pembangkit listrik batubara akan mencapai 1.300 gigawat (GW) pada 2030 akhir, naik dari 1.050 GW saat ini. Hampir sebanyak 250 GW pembangkit listrik tenaga batubara sedang dikembangkan di China yang dinilai cukup untuk menggerakkan ekonomi terbesar di Benua Eropa, yakni Jerman. Baca Juga: Energi hijau bisa menjadi ancaman bagi harga batubara?