KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komoditas batubara meninggalkan masa kejayaannya dengan harga yang cenderung turun dalam tiga tahun terakhir. Pasalnya, ketersediaan stok yang melimpah berpotensi tak bisa disalurkan dengan optimal akibat penurunan permintaan. Menurut Trading Economics, harga batubara berjangka Newcastle menyentuh rekor tertingginya sepanjang masa pada 2022 lalu, yakni di level US$ 435 per ton. Namun sepeninggal tahun itu, harganya cenderung turun dan kini terperosok ke level US$ 100,40 per ton pada Selasa (27/5). Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo menilai, tak bakal ada pemulihan signifikan untuk harga batubara berjangka. Tren global saat ini mengarah pada pengurangan penggunaan batubara, tetapi negara-negara penambang tetap saja meningkatkan produksinya.
Batubara Mulai Ditinggalkan, Distribusi Tak Lagi Bisa Optimal
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komoditas batubara meninggalkan masa kejayaannya dengan harga yang cenderung turun dalam tiga tahun terakhir. Pasalnya, ketersediaan stok yang melimpah berpotensi tak bisa disalurkan dengan optimal akibat penurunan permintaan. Menurut Trading Economics, harga batubara berjangka Newcastle menyentuh rekor tertingginya sepanjang masa pada 2022 lalu, yakni di level US$ 435 per ton. Namun sepeninggal tahun itu, harganya cenderung turun dan kini terperosok ke level US$ 100,40 per ton pada Selasa (27/5). Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo menilai, tak bakal ada pemulihan signifikan untuk harga batubara berjangka. Tren global saat ini mengarah pada pengurangan penggunaan batubara, tetapi negara-negara penambang tetap saja meningkatkan produksinya.