KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten batubara di tahun 2023 diprediksi masih akan bagus, meskipun tidak akan sebaik kinerja mereka di tahun 2022. Melansir Trading Economics, Jumat (18/8), harga batubara ada di level USD 147 per ton. Dalam sebulan, harga batubara naik 9,42%. Sementara, dalam sepekan, harganya naik 2,8%. Pengamat Pasar Modal Teguh Hidayat mengatakan, harga batubara saat ini memang naik. Tetapi, jika dihitung sejak awal tahun 2023, harga batubara sudah turun sekitar 60%.
“Kinerja emiten batubara rata-rata juga sudah turun sejak kuartal I 2023. Pada kuartal II, laba mereka masih juga lanjut turun,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (18/8). Menurut Teguh, harga batubara dalam jangka pendek emang suka naik, tetapi kenaikan ini hanya bagian dari technical rebound saja. Sebab, penurunan harga batubara sejak awal tahun 2023 hingga hari ini memang sangat tajam.
Baca Juga: Laba Bersih Indo Tambangraya Megah (ITMG) Turun di Semester I-2023, Ini Alasannya “Hal itu seiring dengan meredanya inflasi dan pulihnya ekonomi. Tapi, mungkin tidak akan mencapai harga di bawah USD 100 per ton,” ungkapnya. Hal itu pun membuat emiten batubara jadinya sulit membukukan laba besar di tahun 2023. “Laba mereka masih akan tetap besar jika dibandingkan di tahun-tahun sebelum pandemi. Tetapi, kalau dibandingkan dengan tahun 2022 saat harga batubara di USD 400 per ton, maka laba akan tetap terlihat turun di tahun 2023,” tuturnya. Hal itu pun membuat harga saham emiten batubara turun. Namun, penurunan harga emiten batubara dilihat Teguh tidak aan turun lebih dalam lagi. “Tapi, untuk naik lagi dalam waktu dekat ini juga agak berat. Sentimennya dari harga batubara yang tidak akan naik kembali ke harga tertingginya,” tuturnya. Analis Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian mengatakan, sentimen positifnya kinerja emiten batubara berkaitan dengan kenaikan harga batubara. “Di sisi lain, kinerja mereka dari sisi bottom line maupun top line hingga kuartal II tahun ini juga masih baik,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (18/8).
Baca Juga: Prediksi Harga Batubara Setelah Naik 12,5% Sebulan Terakhir Namun, Fajar melihat, harga batubara masih dalam tren pelemahan, apalagi ekonomi China juga masih belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Meskipun begitu, menurut Fajar, emiten batubara dengan pangsa pasar ekspor paling tinggi mungkin masih akan menciptakan penjualan bagus di tahun ini. Teguh melihat, harga saham emiten batubara akan kembali naik di akhir tahun 2023 nanti. Sebab, mereka akan kembali melakukan pembayaran dividen di tahun 2024.
“Meskipun dividennya akan turun di tahun 2024 dibandingkan tahun ini, tetapi jumlahnya mungkin akan cukup besar,” ungkapnya. Teguh pun merekomendasikan HOLD untuk PTBA dan ITMG dengan target harga masing-masing Rp 3.000 dan Rp 28.000 - Rp 30.000 per saham di akhir tahun 2023. Sementara, Fajar belum memberikan rekomendasi untuk emiten batubara. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .