JAKARTA. Lesunya harga komoditas sektor pertambangan ikut menyeret turunnya pembiayaan sewa guna usaha. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), piutang pembiayaan hingga semester I-2015 naik tipis 2,48% dibandingkan periode sama tahun lalu menjadi Rp 369,89 triliun. Tipisnya kenaikan piutang pembiayaan sepanjang enam bulan pertama ini lantaran terbebani oleh penurunan pembiayaan sewa guna usaha. Untungnya pembiayaan konsumen masih tumbuh 5,14% per Juni year on year (yoy), sehingga bisa mengerek pembiayaan semester I. "Pembiayaan sewa guna usaha per Juni sebesar Rp 110,9 triliun. Angka ini turun 4,01% dibandingkan periode sama tahun lalu," jelas Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK, Firdaus Djaelani.
Batubara suram, pembiayaan alat berat seret
JAKARTA. Lesunya harga komoditas sektor pertambangan ikut menyeret turunnya pembiayaan sewa guna usaha. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), piutang pembiayaan hingga semester I-2015 naik tipis 2,48% dibandingkan periode sama tahun lalu menjadi Rp 369,89 triliun. Tipisnya kenaikan piutang pembiayaan sepanjang enam bulan pertama ini lantaran terbebani oleh penurunan pembiayaan sewa guna usaha. Untungnya pembiayaan konsumen masih tumbuh 5,14% per Juni year on year (yoy), sehingga bisa mengerek pembiayaan semester I. "Pembiayaan sewa guna usaha per Juni sebesar Rp 110,9 triliun. Angka ini turun 4,01% dibandingkan periode sama tahun lalu," jelas Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK, Firdaus Djaelani.