JAKARTA. Rencana PT Semen Baturaja mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) makin mulus. Kamis (28/3), manajemen Semen Baturaja telah melakukan mini ekspose dengan BEI. Dari agenda tersebut kemudian terungkap emiten pelat merah ini akan menggunakan laporan keuangan Desember 2012 sebagai dasar valuasi. Semen Baturaja berencana akan menggelar penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) pada Mei 2013. Dan berharap bisa mencatatkan saham pada awal Juni 2013. Baturaja juga telah menunjuk tiga penjamin emisi yaitu, Danareksa Sekuritas, Bahana Sekuritas dan Mandiri Sekuritas. Perusahaan semen yang berdomisili di Sumatera menargetkan bisa mengantongi dana segar dari IPO sebesar Rp 1,2 triliun. "Kalau bisa dapat segitu," kata Direktur Utama Semen Baturaja, Pamudji Raharjo, kepada KONTAN, Kamis (28/3). Pamudji mengatakan, maksimal akan melepas 35% saham seperti yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Hitung punya hitung, harga jual saham perdana Baturaja bisa di Rp 300 per saham.
Dana hasil IPO akan digunakan membiayai ekspansi Semen Baturaja. Rencananya, Baturaja menambah kapasitas produksi 1,85 juta ton per tahun. Proyek tersebut diharap bisa selesai pada kuartal IV tahun 2016. Total investasinya Rp 2,65 triliun. Selain berharap dari dana IPO, penambahan kapasitas menggunakan pinjaman bank dan kas internal. "Saat ini posisi kas kami masih cukup besar yaitu Rp 1,5 triliun," tutur Pamudji. Namun, menurut dia, perusahaan akan menggunakan kas selama periode proyek yaitu tiga tahun sebesar Rp 1 triliun. Tapi yang jelas, Pamudji bilang, rasio pembiayaan pabrik baru ini paling besar dari ekuitas. "Rasionya 70% modal dan 30% utang," jelas dia. Meski saat ini Baturaja posisi utang kecil. Pamudji memang tidak ingin mengambil rasio utang terlalu besar.