JAKARTA. PT Semen Batubara Tbk (SMBR) belum mampu meraih kinerja mentereng sejak menggelar penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO) pada pertengahan tahun lalu. Kinerja emiten yang berbasis di Sumatera Selatan (Sumsel) ini terus tertekan akibat perbaikan alat produksi. Penurunan terbesar terjadi di kuartal II-2014. Volume penjualan semen SMBR anjlok 26% year-on-year (yoy) menjadi 226.000 ton. Jika dihitung sejak awal tahun, volume penjualan turun 3% yoy menjadi 531.000 ton. Ini menyebabkan performa keuangan SMBR tidak semoncer emiten semen lainnya. Di separuh pertama 2014, penjualan SMBR Rp 502,43 miliar, turun 0,36% secara yoy. Untungnya, strategi efisiensi biaya dan produksi mampu membuat laba bersih SMBR masih tetap naik 0,76% menjadi Rp 123,15 miliar.
Baturaja sulit merajai pasar semen Sumatera
JAKARTA. PT Semen Batubara Tbk (SMBR) belum mampu meraih kinerja mentereng sejak menggelar penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO) pada pertengahan tahun lalu. Kinerja emiten yang berbasis di Sumatera Selatan (Sumsel) ini terus tertekan akibat perbaikan alat produksi. Penurunan terbesar terjadi di kuartal II-2014. Volume penjualan semen SMBR anjlok 26% year-on-year (yoy) menjadi 226.000 ton. Jika dihitung sejak awal tahun, volume penjualan turun 3% yoy menjadi 531.000 ton. Ini menyebabkan performa keuangan SMBR tidak semoncer emiten semen lainnya. Di separuh pertama 2014, penjualan SMBR Rp 502,43 miliar, turun 0,36% secara yoy. Untungnya, strategi efisiensi biaya dan produksi mampu membuat laba bersih SMBR masih tetap naik 0,76% menjadi Rp 123,15 miliar.