Bawang putih hingga listrik memicu inflasi Mei



JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka inflasi Mei 2016 sebesar 0,39% atau 4,33% year on year (YoY). Inflasi tersebut disumbang oleh seluruh kelompok, dengan pendorong terbesar adalah kelompok bahan makanan.

Setelah mengalami deflasi tiga bulan berturut-turut sejak Februari hingga April 2017, bahan makanan bulan ini mengalami inflasi yang cukup tinggi, yaitu sebesar 0,86%. Andil inflasi bahan makanan juga menjadi andil terbesar sebesar 0,17%.

Inflasi bahan makanan, terutama terjadi karena kenaikan harga bawang putih. "Bawang putih menyumbang (andil) inflasi 0,08%. Tetapi ini pergerakan bulanan. Perkembangan mingguan, di minggu keempat harga bawang putih mulai turun. Minggu kedua ketiga naik, kemudian ada intervensi," kata Kepala BPS Suhariyanto, Jumat (2/6).


Komoditas lainnya yang mengalami kenaikan harga yaitu telur ayam, daging ayam, beras, daging sapi, dan cabai merah. Namun BPS juga mencatat sejumlah komoditas yang mengalami penurunan harga, seperti cabai rawit, bawang merah, dan tomat sayur.

Penyumbang inflasi terbesar kedua, yaitu pada kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,35% dengan andil 0,09%. Hal ini terutama karena kenaikan tarif listrik prabayar 900 volt ampere (VA).

Kemudian, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau dengan inflasi 0,38% dan andilnya 0,06%. Inflasi kelompok ini disumbang oleh inflasi nasi dengan lauk pauk, rokok kretek, dan rokok kretek filter. Tetapi ada juga komoditas yang mengalami deflasi, yaitu gula pasir karena ada ketentuan harga eceran tertinggi untuk tiga komoditas.

Kelompok sandang, mengalami inflasi 0,23% dengan andil 0,01% karena kenaikan harga pada baju muslim wanita. Kelompok kesehatan mengalami inflasi 0,37% dengan andil 0,02% karena kenaikan tarif rumah sakit.

Selain itu, kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan dengan inflasi 0,23% dan andil 0,04% karena kenaikan bensin pertamax dengan andil 0,03% dan tarif angkuan udara 0,02%. Tetapi ada deflasi tarif pulsa ponsel dengan andil 0,01%.

Dengan perkembangan tersebut, inflasi inti tercatat sebesar 0,16 dan 1,33% YoY. Inflasi administered prices 0,69% dan 5,59% YoY. Sementara inflasi volatile food 0,91% dan deflasi 0,83% YoY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia