Bawang putih impor masuk lewat Tanjung Priok



JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) mengeluarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 20 tahun 2017 tentang tindakan karantina tumbuhan untuk pemasukan umbi lapis segar ke dalam wilayah negara Republik Indonesia. Dalam beleid ini, pemasukan bawang putih bisa melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Permentan ini merupakan revisi atas permentan sebelumnya No.43 tahun 2012 yang melarang pemasukan bawang putih dari Pelabuhan Tanjung Priok.

Kepala Badan Karantina Kemtan Banun Harpini mengatakan revisi atas permentan ini dilakukan berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan Badan Karantina. Pemasukan bawang putih dari Tanjung Perak, Surabaya, sebagai pintu utama pemasukan bawang putih selain Pelabuhan Belawan, Medang, telah melebihi kapasitas yang ada.


"Setelah melakukan kajian ilmiah yang melibatkan beberapa pakar, kami memutuskan pemasukan bawang putih dari Tanjung Priok kembali dibuka karena di Tanjung Perak sudah tidak lagi memungkinkan menampung bawang putih impor," ujar Banun akhir pekan lalu.

Banun menjelaskan perubahan kebijakan itu didasarkan pada pertimbangan, di Tanjung Perak terjadi lonjakan pemasukan bawang putih tahun ini mencapai 67% per bulan Mei dibandingkan periode sama tahun lalu. Dari catatan Badan Karantina, tahun 2016 terdapat 321.968 ton bawang putih yang masuk tahun lalu. Sementara sampai 5 Juni 2017 total pemasukan bawang putih sudah mencapai 171.393 ton.

"Kami berharap aturan ini segera diundangkan karena saat ini sudah ada di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan biasanya dalam satu dua hari akan segera terbit," tambah Banun.

Pemasukan bawang putih dari Tanjung Priok diharapkan bisa menekan harga bawang putih yang saat ini sudah tembus di atas Rp 65.000 per kilogram. Rata-rata harga bawang putih di daerah Jabodetabek sektiar Rp 45.000 per kg. Karena itu diharapkan dengan masuknya bawang putih dari Tanjung Priok, proses distribusi bawang putih lebih cepat dan murah.

Abdullah Mansuri, Ketua umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mengatakan harga bawang putih di pasaran masih tinggi selama bulan Ramadan dan diperkirakan akan mengalami kenaikan lagi sepekan sebelum Lebaran. "Jadi yang diperlukan adalah upaya langsung dari pemerintah untuk memastikan stok bawang putih melimpah untuk menekan harga," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie