KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengambil langkah preventif terkait penyebaran Tabloid Indonesia Barokah. Anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar menjelaskan, pencegahan tersebut dilakukan agar tabloid yang berpotensi mengganggu proses pemilu tidak menimbulkan keresahan di masyarakat. Langkah pertama adalah mendatangi kantor pos untuk mencegah pengiriman tabloid Indonesia Barokah. "Bawaslu meminta supaya dilakukan proses pencegahan, adalah mengunjungi kantor pos, apabila ada tabloid yang belum dikirim untuk tidak dikirim," kata Fritz saat ditemui di Hotel Ashley, Jakarta Pusat, Senin (28/1). Jika ada tabloid yang belum dikirimkan, katanya, akan dibawa ke kantor Bawaslu. Untuk tabloid yang sudah terlanjur terkirim, Bawaslu akan mengecek tujuan dari pengiriman tersebut. Selanjutnya, Bawaslu yang berkoordinasi dengan pihak kepolisian, akan meminta tabloid Indonesia Barokah itu dan membawanya ke kantor Bawaslu.
Bawaslu minta Kantor Pos cegah pengiriman tabloid Indonesia Barokah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengambil langkah preventif terkait penyebaran Tabloid Indonesia Barokah. Anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar menjelaskan, pencegahan tersebut dilakukan agar tabloid yang berpotensi mengganggu proses pemilu tidak menimbulkan keresahan di masyarakat. Langkah pertama adalah mendatangi kantor pos untuk mencegah pengiriman tabloid Indonesia Barokah. "Bawaslu meminta supaya dilakukan proses pencegahan, adalah mengunjungi kantor pos, apabila ada tabloid yang belum dikirim untuk tidak dikirim," kata Fritz saat ditemui di Hotel Ashley, Jakarta Pusat, Senin (28/1). Jika ada tabloid yang belum dikirimkan, katanya, akan dibawa ke kantor Bawaslu. Untuk tabloid yang sudah terlanjur terkirim, Bawaslu akan mengecek tujuan dari pengiriman tersebut. Selanjutnya, Bawaslu yang berkoordinasi dengan pihak kepolisian, akan meminta tabloid Indonesia Barokah itu dan membawanya ke kantor Bawaslu.