JAKARTA. Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) DKI Jakarta menemukan sekitar 23.000 pemilih ganda pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Itu setelah Bawaslu DKI Jakarta menganalisa daftar pemilih tetap (DPT) putaran pertama. Ketua Bawaslu DKI Jakarta, Mimah Susanti mengatakan, yang paling banyak terjadi wilayah Jakarta Timur. Data pemilih ganda di Jakarta Timur sekitar 8.000 pemilih. Sementara jumlah 23.000 pemilih ganda itu tersebar di lima kota. Sementara di Kabupaten Kepulauan Seribu, hanya ditemukan 10 pemilih ganda dan sudah dibersihkan. Sementara untuk data ganda di lima wilayah lainnya, Bawaslu DKI Jakarta telah merekomendasikan datanya kepada KPU tingkat kota pada saat rapat pleno rekapitulasi dan penetapan daftar pemilih sementara (DPS), Minggu (19/3).
Bawaslu temukan 23.000 data pemilih ganda
JAKARTA. Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) DKI Jakarta menemukan sekitar 23.000 pemilih ganda pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Itu setelah Bawaslu DKI Jakarta menganalisa daftar pemilih tetap (DPT) putaran pertama. Ketua Bawaslu DKI Jakarta, Mimah Susanti mengatakan, yang paling banyak terjadi wilayah Jakarta Timur. Data pemilih ganda di Jakarta Timur sekitar 8.000 pemilih. Sementara jumlah 23.000 pemilih ganda itu tersebar di lima kota. Sementara di Kabupaten Kepulauan Seribu, hanya ditemukan 10 pemilih ganda dan sudah dibersihkan. Sementara untuk data ganda di lima wilayah lainnya, Bawaslu DKI Jakarta telah merekomendasikan datanya kepada KPU tingkat kota pada saat rapat pleno rekapitulasi dan penetapan daftar pemilih sementara (DPS), Minggu (19/3).