JAKARTA. Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) mengusulkan agar pembiayaan pemilihan umum kepala daerah (pilkada) yang selama ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dialihkan masuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN). Pasalnya selama ini peserta pilkada kerap menjadikan instrumen anggaran APBD ini sebagai tawar-menawar kepentingan dengan panitia pengawas (panwas). Ketua Divisi Umum dan Organisasi Bawaslu Agustini Tio Fridelina Sitorus menyatakan, banyak panwas di daerah yang ditawari beberapa pihak untuk berkolaborasi dengan iming-iming pencairan anggaran. Misalnya, jika panwaslu memberikan dukungan saat seseorang mencalonkan diri, maka anggaran panwas bakal dicairkan. "Kalau panwas menolak maka proses pencairannya dipersulit sehingga menghambat kinerja pengawasan," kata Agustini, Senin (20/12). Bahkan, ungkap Agustini, di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kendati saat ini proses pilkada Karo memasuki putaran kedua, tetapi anggaran untuk panwas untuk putaran pertama hingga kini belum juga mengucur.
Bawaslu usul biaya pilkada pakai APBN
JAKARTA. Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) mengusulkan agar pembiayaan pemilihan umum kepala daerah (pilkada) yang selama ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dialihkan masuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN). Pasalnya selama ini peserta pilkada kerap menjadikan instrumen anggaran APBD ini sebagai tawar-menawar kepentingan dengan panitia pengawas (panwas). Ketua Divisi Umum dan Organisasi Bawaslu Agustini Tio Fridelina Sitorus menyatakan, banyak panwas di daerah yang ditawari beberapa pihak untuk berkolaborasi dengan iming-iming pencairan anggaran. Misalnya, jika panwaslu memberikan dukungan saat seseorang mencalonkan diri, maka anggaran panwas bakal dicairkan. "Kalau panwas menolak maka proses pencairannya dipersulit sehingga menghambat kinerja pengawasan," kata Agustini, Senin (20/12). Bahkan, ungkap Agustini, di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kendati saat ini proses pilkada Karo memasuki putaran kedua, tetapi anggaran untuk panwas untuk putaran pertama hingga kini belum juga mengucur.