KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga jual tengah naik, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menggenjot produksi batubara di tahun ini. Sampai akhir tahun nanti, BYAN menargetkan produksi batubara 37 juta - 39 juta metrik ton (MT). Sebelumnya, rencana produksi tersebut pernah dimuat dalam laporan tahunan BYAN.
“Sementara ini masih sama ya, kita belum mengadakan revisi,” ujar Direktur BYAN Jenny Quantero saat dimintai konfirmasi Kontan.co.id, Minggu (16/10). Sebagai pembanding, angka produksi batubara BYAN berjumlah 37,6 juta ton di tahun 2021. Sebagian besar realisasi produksi tersebut berasal dari proyek Tabang, sebuah proyek kegiatan produksi batubara 4.250 kcal/kg yang disebut-sebut memiliki kadar belerang dan kadar abu sangat rendah serta biaya produksi rendah.
Baca Juga: Bayan Resources (BYAN) Laporkan Kenaikan Cadangan dan Sumber Daya Batubara Pertumbuhan produksi batubara BYAN pada tahun 2021 naik 24,7% dibandingkan tahun 2020 yang berjumlah 30,2 juta MT. Sementara volume penjualan mengalami peningkatan menjadi 40,4 juta MT atau meningkat sebesar 11,1% dari tahun 2020 sebesar 36,3 juta MT, bersamaan dengan kenaikan harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) batubara dari US$38,2 per MT menjadi US$70,5 per MT tahun 2021. Dengan kenaikan volume dan ASP, BYAN mampu mendongkrak pertumbuhan kinerja keuangan di tahun 2021. Tidak tanggung-tanggung, kinerja topline dan bottom line BYAN kompak tumbuh tiga digit. Tercatat, pendapatan BYAN tumbuh 104,44% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari semula US$ 1,39 miliar di tahun 2020 menjadi US$ 2,85 miliar di tahun 2021. Sementara itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk alias laba bersih BYAN melesat 319,41% yoy dari semula US$ 328,73 juta di tahun 2020 menjadi US$ 1,21 miliar di tahun 2021. Belum ketahuan seperti apa gambaran terkini realisasi volume batubara dan ASP BYAN. Yang terang, bisnis batubara BYAN masih ‘ngegas’ di tahun berjalan 2022, setidaknya pad periode paruh pertama 2022. Laporan keuangan interim perusahaan menunjukkan, pendapatan BYAN mengalami kenaikan 95,86% yoy dari semula US$ 1,02 miliar di Januari-Juni 2021 menjadi US$ 2,00 miliar di Januari-Juni 2022. Sementara itu, laba bersih BYAN meroket 188,01% yoy dari semula US$ 337,04 juta di Januari-Juni 2021 menjadi US$ 970,75 juta di Januari-Juni 2022. “Laporan September akan kami release di akhir bulan ini (Oktober),” tutur Jenny.
Baca Juga: Low Tuck Kwong Raup Rp 45,39 Miliar dari Penjualan 1,51 Juta Saham Bayan (BYAN) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat