JAKARTA. Setelah sempat mendulang penguatan signifikan di akhir pekan, harga emas kembali melorot. Analis menilai, sepanjang pasar masih berspekulasi mengenai kenaikan suku bunga The Fed, harga emas masih akan berada dalam baying-bayang pelemahan. Mengutip Bloomberg, Senin (7/12) pukul 17.10 WIB, harga emas kontrak pengiriman Februari 2016 di Commodity Exchange terkoreksi 0,20% ke level US$ 1.081,90 per ons troi dibandingkan dengan hari sebelumnya. Meski begitu, harga emas sudah melesat 2,66% dari level terendah dalam lima tahun terakhir pada Rabu (2/12) di level US$ 1.053,80 per ons troi. Nanang Wahyudin, analis PT Finex Berjangka, mengatakan, antisipasi pertemuan Federal Open Market Committee pada 15-16 Desember menjadi pemicu koreksi harga emas. Meski saat ini kenaikan suku bunga The Fed diperkirakan akan lebih lambat dari yang diharapkan, pelaku pasar memilih menahan dollar Amerika Serikat (AS) untuk mengamankan asetnya.
Bayang-bayang The Fed kikis harga emas
JAKARTA. Setelah sempat mendulang penguatan signifikan di akhir pekan, harga emas kembali melorot. Analis menilai, sepanjang pasar masih berspekulasi mengenai kenaikan suku bunga The Fed, harga emas masih akan berada dalam baying-bayang pelemahan. Mengutip Bloomberg, Senin (7/12) pukul 17.10 WIB, harga emas kontrak pengiriman Februari 2016 di Commodity Exchange terkoreksi 0,20% ke level US$ 1.081,90 per ons troi dibandingkan dengan hari sebelumnya. Meski begitu, harga emas sudah melesat 2,66% dari level terendah dalam lima tahun terakhir pada Rabu (2/12) di level US$ 1.053,80 per ons troi. Nanang Wahyudin, analis PT Finex Berjangka, mengatakan, antisipasi pertemuan Federal Open Market Committee pada 15-16 Desember menjadi pemicu koreksi harga emas. Meski saat ini kenaikan suku bunga The Fed diperkirakan akan lebih lambat dari yang diharapkan, pelaku pasar memilih menahan dollar Amerika Serikat (AS) untuk mengamankan asetnya.