JAKARTA. Iklim investasi di Indonesia pada tahun depan bisa lebih baik meski bakal dibayangi kemungkinan naiknya suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed). Ini karena adanya harapan pasar cukup besar dari kebijakan pemerintah baru yang berjanji menjaga indikator makro seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan rupiah. Harapan ini muncul dari kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu lalu bisa berimbas positif ke iklim ekonomi tahun depan. Asociate Director, Head of Research and Institutional Business Trimegah Securities, Sebastian Tobing memperkirakan, kenaikan suku bunga The Fed akan menjadi fokus utama investor. Dia meramalkan, The Fed akan menaikkan suku bunga acuan dari 0,25% menjadi 1,125% hingga akhir 2015. Kalau menurut Hans Kwee, Vice President Investment Quant Kapital Investama, The Fed akan menaikkan suku bunga di tahun depan ke level 1,38%. Namun, baru terjadi di semester II. Inflasi AS akan berada di level 2%.
Bayang-bayang The Fed warnai laju IHSG
JAKARTA. Iklim investasi di Indonesia pada tahun depan bisa lebih baik meski bakal dibayangi kemungkinan naiknya suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed). Ini karena adanya harapan pasar cukup besar dari kebijakan pemerintah baru yang berjanji menjaga indikator makro seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan rupiah. Harapan ini muncul dari kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu lalu bisa berimbas positif ke iklim ekonomi tahun depan. Asociate Director, Head of Research and Institutional Business Trimegah Securities, Sebastian Tobing memperkirakan, kenaikan suku bunga The Fed akan menjadi fokus utama investor. Dia meramalkan, The Fed akan menaikkan suku bunga acuan dari 0,25% menjadi 1,125% hingga akhir 2015. Kalau menurut Hans Kwee, Vice President Investment Quant Kapital Investama, The Fed akan menaikkan suku bunga di tahun depan ke level 1,38%. Namun, baru terjadi di semester II. Inflasi AS akan berada di level 2%.