Bayangan ekonomi global menyeret bursa AS



NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) melanjutkan pelemahan untuk hari ketiga berturut-turut di tengah aksi jual di bursa saham negara berkembang. Kian menegaskan kekhawatiran akan melambatnya perekonomian global.

Indeks Standard & Poor 500 turun 1,1 % menjadi 2.056,64 pukul 10:07 waktu New York, turun di bawah harga rata-rata untuk 200 hari terakhir dan menghapus keuntungan untuk tahun ini. Dow Jones Industrial Average kehilangan 212,92 poin, atau 1,2 %, ke 17.135,81.

"Ada aliran berita negatif terus menerus datang dari China dan Asia, harga komoditas menurun. Ini akan terus membebani bursa AS, "kata Steven Santos, seorang broker di Banco de Investimento global SA di Lisbon.


Aksi jual di pasar negara berkembang semakin mendalam setelah Kazakhstan meninggalkan patokan perdagangan mata uangnya, bersama dengan Vietnam setelah devaluasi mata uang China. Pelemahan mata uang dan perlambatan pertumbuhan ekonomi China mendorong Citigroup Inc memangkas proyeksi pertumbuhan global tahun 2016 menjadi 3,1% dari 3,3%, penurunan ketiga berturut-turut, sementara itu mempertahankan perkiraan tahun 2015 sebesar 2,7%.

Kecemasan para investor atas pelemahan pasar saham luar negeri meningkat karena Federal Reserve mempertimbangkan waktu kenaikan suku bunga pertama sejak tahun 2006. Pertumbuhan ekonomi global yang melambat dapat menyebabkan bank sentral untuk menunda menaikkan suku bunga setelah minutes yang dirilis kemarin menunjukkan kekhawatiran tentang inflasi rendah yang sulit diatasi bahkan setelah pasar tenaga kerja membaik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto