JAKARTA. Volatilitas nilai tukar membuat PT XL Axiata Tbk (EXCL) memperketat strategi pengelolaan utang. Direktur Keuangan EXCL Mohammed Adlan mengatakan, sepanjang tahun ini, EXCL sudah melunasi utang sekitar US$ 400 juta. Yang terbaru, perseroan mempercepat pelunasan pinjaman dari UOB senilai US$ 100 juta. Bulan depan, EXCL berniat kembali mengurangi utangnya.
"Nilai utang yang sudah dilunasi sekitar US$ 400 juta. Sampai akhir tahun ini masih ada utang yang akan dilunasi," ujar Adlan kepada KONTAN, Jumat (18/9). Adlan masih enggan mengungkapkan berapa total utang yang akan dilunasi sampai akhir tahun. Yang jelas, program pelunasan ini diprioritaskan pada utang valuta asing (valas) yang tidak mendapatkan lindung nilai (
hedging). Pada akhir Juni 2015, total pinjaman EXCL dalam dollar Amerika Serikat (AS) mencapai US$ 1,55 miliar. Sebesar 62% dari pinjaman itu sudah di-
hedging. Dalam jangka pendek, EXCL menargetkan bisa merestrukturisasi utang senilai US$ 900 juta. Restrukturisasi itu bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti mengkonversi utang dollar menjadi rupiah ataupun memperpanjang tenor pinjaman. "Nanti dalam beberapa bulan lagi akan kami sampaikan kepastiannya," jelas Adlan. Dengan perlambatan ekonomi global, saat ini, Adlan memperkirakan nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah. Harapannya, usai restrukturisasi, kinerja EXCL bisa lebih baik dan rugi selisih kurs bisa berkurang. Pada Semester I-2015, EXCL merugi Rp 850,88 miliar. Hal ini karena ada rugi kurs sebesar Rp 1,39 triliun. Padahal dari sisi operasional, EXCL masih untung. Pada periode itu, terlihat pinjaman jangka panjang EXCL mencapai Rp 18,4 triliun. Jumlah itu memang sudah menurun jika dibandingkan posisi utang akhir Desember 2014 lalu sebesar Rp 19,4 triliun. Ariyanto Kurniawan, Analis Mandiri Sekuritas dalam risetnya 18 Agustus 2015 lalu mengatakan, kinerja EXCL terlihat mulai pulih pada Kuartal II 2015.
Pendapatan EXCL di Kuartal II masih bisa meningkat di tengah suku bunga yang tinggi Tetapi karena masih ada beberapa resiko untuk EXCL, Ariyanto memangkas target harga saham EXCL menjadi Rp 4.000 per saham. Namun, ia mempertahankan rekomendasi Beli untuk saham EXCL. Harga saham EXCL turun 1,84% ke level Rp 2.395 per saham pada perdagangan Jumat (18/9). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto