KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (
TBIG) akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap IV dengan jumlah pokok Rp 970 miliar. Obligasi ini memiliki tingkat bunga tetap 5,50% per tahun dengan tenor 370 hari kalender. Bunga obligasi akan dibayarkan setiap tiga bulan sekali sejak tanggal emisi yang jatuh pada 9 April 2021. Dengan begitu, pembayaran bunga pertama akan berlangsung pada 9 Juli 2021. Berdasarkan keterbukaan informasi Selasa (23/3), setelah dikurangi biaya-biaya emisi, TBIG akan menggunakan dana hasil penerbitan obligasi untuk membayar sebagian utang anak usaha TBIG, yakni PT Solu Sindo Kreasi Pratama (SKP). Utang yang dimaksud terkait dengan fasilitas pinjaman bergulir dalam Facility Agreement US$ 375 juta.
Per 19 Maret 2021, utang SKP dalam fasilitas pinjaman bergulir ini tercatat sebesar US$ 153,2 juta. Dengan asumsi nilai kurs tengah Bank Indonesia per 19 Maret 2021 yang sebesar Rp 14.476 per dolar AS, jumlah tersebut setara dengan Rp 2,22 triliun. Setelah pembayaran sebagian utang ini, sisa kewajiban SKP akan menjadi Rp 1,25 triliun atau setara US$ 86,6 juta. Utang akan dibayarkan kepada para kreditur melalui United Overseas Bank Ltd. selaku agen.
Baca Juga: Tower Bersama (TBIG) optimistis laba tahun ini bisa tumbuh, ini penyebabnya Dana hasil penerbitan obligasi ini akan disalurkan kepada SKP dalam bentuk pinjaman yang akan jatuh tempo paling lambat 370 hari kalender dengan tingkat suku bunga yang saat ini belum dapat ditentukan, serta dengan syarat dan ketentuan yang berlaku umum yang akan ditentukan kemudian pada kondisi arms’ length. Apabila dana yang dipinjamkan oleh TBIG kepada SKP telah dikembalikan, maka TBIG akan menggunakan dana tersebut untuk pembayaran utang di masa mendatang. Asal tahu saja, fasilitas pinjaman bergulir yang akan jatuh tempo pada 24 Januari 2025 ini dikenakan margin bunga 1,85% per tahun di atas Libor untuk kreditur dalam negeri dan 1,75% per tahun di atas Libor untuk kreditur luar negeri. SKP menggunakan fasilitas kredit ini untuk melunasi Fasilitas A US$ 1 miliar Facility Agreement. Rencananya, masa penawaran umum obligasi ini akan berlangsung pada tanggal 1 April, 5 April, dan 6 April 2021. Lalu, tanggal penjatahan jatuh pada 7 April 2021 dan pengembalian uang pemesanan serta distribusi elektronik pada 9 April 2021. Selanjutnya, obligasi ini akan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 12 April 2021. Pemesanan pembelian obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya Rp 5 juta dan/atau kelipatannya. Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus, melainkan dengan seluruh harga kekayaan Tower Bersama Infrastructure baik barang bergerak maupun tidak bergerak yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari.
PT CIMB Niaga Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan PT Indo Premier Sekuritas berperan sebagai penjamin pelaksana emisi dan penjamin emisi obligasi. Sementara PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat. Obligasi tahap IV ini adalah bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) IV Tower Bersama Infrastructure dengan target dana dihimpun mencapai Rp 7 triliun. PT Fitch Ratings Indonesia memberikan peringkat AA+ (idn) (double A plus) untuk obligasi ini. Secara akumulasi, TBIG telah menerbitkan obligasi sebesar Rp 4,37 triliun dalam PUB IV ini. Penerbitan ketiga terjadi pada awal Februari 2021 dengan nilai pokok Rp 2,92 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi