Bayar utang, BHIT rights issue Rp 1,43 triliun



Jakarta. PT MNC Investama Tbk (BHIT) akan melepas maksimal 7,78 miliar saham baru atau 16,67% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). BHIT menawarkan harga rights issue sebesar Rp 185 per saham.

Sehingga, dari aksi korporasi tersebut, BHIT berpotensi meraup dana segar sebesar Rp 1,43 triliun. Setiap pemegang lima saham berhak atas satu HMETD. BHIT akan menggunakan dana itu untuk membayar utang dan modal kerja.

Jika rights issue ini terserap penuh, BHIT akan menggunakan dana sebesar Rp 558,04 miliar untuk melunasi utang kepada Smart Empire Group Ltd. Pinjaman itu sebelumnya sudah digunakan untuk penempatan pada entitas anak sebesar Rp 385 miliar, pelunasan bunga pinjaman sebesar Rp 160,6 miliar, dan biaya operasional.


Utang yang diperoleh pada 9 Mei lalu ini sejatinya jatuh tempo dalam waktu satu tahun. "Smart Empire menyetujui pelunasan lebih awal, baik seluruhnya ataupun sebagian utang tersebut," ujar manajemen BHIT dalam prospektus ringkas, Rabu (29/6).

Dalam aksi korporasi ini, tidak terdapat pembeli siaga. Sehingga, jika saham-saham yang ditawarkan dalam rights issue ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada para pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya.

Sementara itu, sisa dana sebanyak-banyaknya sebesar Rp 877,7 miliar bakal untuk modal kerja dan investasi jangka pendek ataupun jangka panjang. Investasi itu akan dilakukan di sektor media, jasa keuangan, dan properti.

Di sektor keuangan, BHIT melalui anak usahanya, PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) juga berencana menambah modal dengan menerbitkan saham tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) pada Semester II mendatang. BCAP membidik dana hingga Rp 1 triliun.

Dana dari non-HMETD akan digunakan untuk melakukan ekspansi anorganik. Tahun ini, BCAP mencari peluang untuk mengakuisisi beberapa bank dan bisnis asuransi.

BCAP membidik Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU) 1 dan BUKU 2, dengan nilai modal inti kurang dari Rp 5 triliun. Perseroan mengaku menyiapkan pendanaan sebesar Rp 1,5 triliun untuk ekspansi tersebut.

Menyusul aksi korporasi ini, saham BHIT ditutup menguat 0,64% ke level Rp 158 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto