JAKARTA. Perusahaan farmasi PT Bayer Indonesia tengah melakukan peningkatan kapasitas pabriknya di Cimanggis Bogor, Jawa Barat. Kapasitas tersebut naik dari 37 juta pak menjadi 47 juta pak per tahun. Dana investasi yang disiapkan untuk peningkatan kapasitas produksi itu mencapai Rp 200 miliar. Thomas-Peter Hausner, Presiden Direktur PT Bayer Indonesia dan PT Bayer MaterialScience Indonesia menerangkan langkah Bayer meningkatkan kapasitas pabriknya sebagai bagian dari berkomitmen mereka untuk terus meningkatkan investasinya di Indonesia. "Kami juga akan mempertahankan posisi sebagai salah satu perusahaan global dengan kompetensi utama di bidang perawatan kesehatan, nutrisi dan material berteknologi tinggi," ujar Hausner dalam siaran persnya. Peningkatan kapasitas produksi ini akan menjadikan pabrik Cimanggis sebagai pusat produksi Bayer Indonesia untuk produk-produk farmasi dan obat-obat bebas. Selain di pasarkan di dalam negeri, produksi mereka juga diekspor ke berbagai negara di Asia Pasifik dan Eropa. Corporate Communication Manager PT Bayer Indonesia, Asmara Pusparani mengatakan peningkatan kapasitas pabrik di Cimanggis sudah dilakukan sejak awal bulan Maret lalu. "Targetnya pada tahun 2013 sudah bisa beroperasi," kata Asmara. Sepanjang Januari-September 2011, Bayer Indonesia telah membukukan total penjualan senilai Rp 2,2 triliun. Angka penjualan itu mengalami peningkatan 11,7% dari periode yang sama tahun lalu. Dari angka penjualan itu, Bayer MaterialScience berkontribusi sebesar 45% dari total penjualan, Bayer HealthCare sebesar 35% dan Bayer CropScience sebesar 25%. Hingga tahun 2016, Bayer Indonesia menargetkan pertumbuhan bisnis mereka bisa tumbuh rata-rata sebesar 10% tiap tahun. Penjualan pada lima tahun ke depan ditargetkan bisa mencapai Rp 5,2 triliun. Selain perluasan dan peningkatan kapasitas produksi pabrik Cimanggis, Bayer Indonesia kini tengah mempersiapkan peluncuran beberapa produk dan aplikasi baru dari ketiga grup bisnisnya yaitu Bayer HealthCare, Bayer CropScience dan Bayer MaterialScience.
Bayer perbesar kapasitas pabrik Cimanggis
JAKARTA. Perusahaan farmasi PT Bayer Indonesia tengah melakukan peningkatan kapasitas pabriknya di Cimanggis Bogor, Jawa Barat. Kapasitas tersebut naik dari 37 juta pak menjadi 47 juta pak per tahun. Dana investasi yang disiapkan untuk peningkatan kapasitas produksi itu mencapai Rp 200 miliar. Thomas-Peter Hausner, Presiden Direktur PT Bayer Indonesia dan PT Bayer MaterialScience Indonesia menerangkan langkah Bayer meningkatkan kapasitas pabriknya sebagai bagian dari berkomitmen mereka untuk terus meningkatkan investasinya di Indonesia. "Kami juga akan mempertahankan posisi sebagai salah satu perusahaan global dengan kompetensi utama di bidang perawatan kesehatan, nutrisi dan material berteknologi tinggi," ujar Hausner dalam siaran persnya. Peningkatan kapasitas produksi ini akan menjadikan pabrik Cimanggis sebagai pusat produksi Bayer Indonesia untuk produk-produk farmasi dan obat-obat bebas. Selain di pasarkan di dalam negeri, produksi mereka juga diekspor ke berbagai negara di Asia Pasifik dan Eropa. Corporate Communication Manager PT Bayer Indonesia, Asmara Pusparani mengatakan peningkatan kapasitas pabrik di Cimanggis sudah dilakukan sejak awal bulan Maret lalu. "Targetnya pada tahun 2013 sudah bisa beroperasi," kata Asmara. Sepanjang Januari-September 2011, Bayer Indonesia telah membukukan total penjualan senilai Rp 2,2 triliun. Angka penjualan itu mengalami peningkatan 11,7% dari periode yang sama tahun lalu. Dari angka penjualan itu, Bayer MaterialScience berkontribusi sebesar 45% dari total penjualan, Bayer HealthCare sebesar 35% dan Bayer CropScience sebesar 25%. Hingga tahun 2016, Bayer Indonesia menargetkan pertumbuhan bisnis mereka bisa tumbuh rata-rata sebesar 10% tiap tahun. Penjualan pada lima tahun ke depan ditargetkan bisa mencapai Rp 5,2 triliun. Selain perluasan dan peningkatan kapasitas produksi pabrik Cimanggis, Bayer Indonesia kini tengah mempersiapkan peluncuran beberapa produk dan aplikasi baru dari ketiga grup bisnisnya yaitu Bayer HealthCare, Bayer CropScience dan Bayer MaterialScience.