KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan PT Bayu Buana Tbk (
BAYU) pada semester pertama tahun 2021 mengalami kenaikan. Direktur Utama PT Bayu Buana Tbk (BAYU) Agustinus Pake Seko mengatakan, mengalami kenaikan
sales dari Januari-Maret rata-rata sebesar Rp 22,6 miliar per bulan, di periode April-Juni menjadi Rp 34,3 miliar per bulan. Hal ini terjadi karena PPKM sudah mulai dilonggarkan dan kegiatan
corporate sudah mulai berjalan. “Penjualan atau
sales BAYU di semester pertama tahun 2021 total sebesar Rp 171 miliar,” ungkap Agustinus kepada Kontan.co.id, Selasa (3/8).
Agustinus menerangkan, bila pendapatan BAYU pada semester pertama tahun 2021 mengalami penurunan, tentu BAYU akan selalu menyesuaikan dengan perkembangan covid-19 di Indonesia, semoga situasi nantinya akan semakin membaik.
Baca Juga: Bayu Buana (BAYU) bagikan dividen Rp 8,83 miliar, simak jadwalnya Untuk target pendapatan BAYU akhir tahun 2021, Agustinus bilang menargetkan pendapatan sebesar Rp 750 miliar. “Sudah kami tentukan tapi kami
flexible karena bergantung pada perkembangan covid-19 di Indonesia,” katanya. Mencapai target tersebut, Agustinus menjelaskan, strategi yang dilakukan tentu menggunakan produk yang
breakthrough dan memanfaatkan teknologi. “Kami fokus mengembangkan teknologi yang bisa dijadikan solusi di tahun 2022,” kata dia. Agustinus tidak menjelaskan rinci nilai
capital expenditure (capex) untuk tahun 2021, namun ia bilang BAYU keluarkan capex yang besar karena sedang mengembangkan teknologi. Untuk perkembangan teknologi tersebut BAYU sudah cadangkan sebesar US$ 2 juta. Lanjutnya, teknologi yang sedang dikembangkan yakni aplikasi yang merupakan solusi bagi
corporate client dan retail BAYU.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .