Bayu Buana targetkan pendapatan Rp 1,9 triliun



JAKARTA. PT Bayu Buana Tbk (BAYU) masih cukup optimis memandang pertumbuhan bisnis sektor pariwisata pada tahun ini. Perseroan yang menjalankan usaha penjualan tiket, paket tur, hotel, dokumen, dan lainnya ini menargetkan bisa memperoleh pendapatan sebesar Rp 1,9 triliun hingga akhir 2015. Target itu naik 18,75% dari pendapatan 2014 yang mencapai Rp 1,6 triliun. Direktur Bayu Buana, Hardy Karuniawan mengatakan, target pendapatan tersebut akan didapat dari segmen bisnis tiket sebesar 75% dan segmen bisnis non tiket sebesar 25%. Dari segmen bisnis non tiket, perseroan masih mengandalkan pendapatan sebesar 18% dari penjualan paket wisata tur dan sisanya sebesar 8% berasal dari pendapatan hotel, dokumen, dan lain-lain. Dengan pendapatan itu, Bayu Buana menargetkan laba bersih Rp 26 miliar. Target tersebut menurun dibandingkan pencapaian pada akhir tahun 2014 yang berhasil mencapai Rp 37,67 miliar. Kenaikan pendapatan 2014 didapat dari penjualan ruang kantor seluas 334 meter persegi di Gedung Equity senilai Rp 12 miliar. Sedangkan keuntungan yang didapat dari hasil usaha hanya sebesar Rp 25 miliar. "Untuk laba kami tidak terlalu muluk-muluk untuk menargetkan terlalu tinggi karena saat ini bisnis di Indonesia banyak yang mengalami penurunan. Kami juga tidak berani menerapkan target terlalu tinggi, tapi kami berharap realisasi di akhir tahun nanti bisa lebih tinggi dari target tersebut," kata Hardy. Sekedar catatan, hingga kuartal I 2015, Bayu Buana berhasil meningkatkan pendapatan. Berdasarkan laporan keuangan kuartal I 2015 (unaudit), perseroan mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 2,78% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 351,15 miliar menjadi Rp 360,92 miliar. Sementara untuk laba periode berjalan tercatat mencapai Rp 5,21 miliar atau naik 20,6% dari kuartal I 2014 yang mencapai sebesar Rp 4,31 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Uji Agung Santosa