Baznas mulai genjot penjaringan zakat dalam program zakat saham



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program zakat saham sudah diluncurkan pada November tahun lalu. Kini Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mulai gencar menjaring zakat saham. Baznas membuka 36 gerai di perkantoran dan mal untuk mengajak investor dan trader bergabung di program zakat saham.

Kemarin, PT Henan Putihrai Sekuritas dan BAZNAS membuka gerai zakat dan sedekah saham di area lobi Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). Gerai ini resmi melayani masyarakat yang ingin membayar zakat dan sedekah saham.

"Gerai ini dibuka untuk memudahkan layanan zakat dan sedekah masyarakat yang beraktivitas di sekitar BEI hingga akhir Ramadan," kata Deputi BAZNAS Arifin Purwakanantadi, Jumat (11/5).


Sekadar mengingatkan, program sedekah dan zakat saham (sazadah) diluncurkan November tahun lalu setelah melalui kajian Majelis Ulama Indonesia (MUI). Saham termasuk jenis harta yang wajib dikeluarkan zakatnya setelah mencapai nisab.

Sazadah dapat memfasilitasi investor syariah maupun konvensional untuk menyucikan harta sekaligus berbagi kepada sesama melalui sedekah dan zakat saham. Program ini diharapkan menjadi jalan alternatif mengurangi kesenjangan sosial yang tinggi. Sehingga diharapkan semakin banyak pelaku pasar modal yang bersedekah dan berzakat.

Dalam penghitungannya, saham dikategorikan dalam zakat uang dan surat berharga. Batasan nisab untuk zakat uang dan surat berharga adalah ekuivalen dengan 85 gram emas serta kepemilikan minimal 1 tahun.

Sementara itu, untuk minimal saham yang disalurkan sebagai zakat, yaitu satu lot dan masuk dalam kategori Jakarta Islamic Indeks (JII). Lalu, untuk sedekah saham, samasekali tidak ada batasan tertentu.

Henan Putirai Sekuritas termasuk salah satu sekuritas yang mengajak nasabahnya bergabung di program zakat saham. "Asalkan sudah memiliki rekening efek saham di Bursa Efek Indonesia silakan langsung menghubungi perwakilan kami untuk membantu proses sedekah atau zakat saham, " kata Mohamad Yunus, Direksi Henan Sekuritas.

Sedekah dan zakat yang dikeluarkan oleh para pemilik saham tersebut akan disalurkan kepada penerima zakat yang membutuhkan melalui Baznas. Penyaluran bantuan tersebut dilakukan melalui program Zakat Community Development (ZCD).

Sejak diluncurkan tahun lalu hingga April kemarin, dana yang terkumpul dari program ini masih kecil. Arifin menargetkan, zakat saham yang terkumpul hingga akhir tahun ini mencapai Rp 160 miliar, setara 2% target total zakat Baznas, Rp 8 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat